Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jababeka Siap Jadi Silicon Valley Pertama di Indonesia

Kompas.com - 10/08/2021, 17:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Industri Jababeka di Bekasi, Jawa Barat, siap menjadi pioner silicon valley di Indonesia.

Hal ini menyusul lengkapnya sejumlah infrastruktur yang mendukung penerapan konsep teknologi industri 4.0.

Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur Tjahjadi Rahardja mengatakan, penerapan industri 4.0 telah dirasakan sejak lama oleh Kawasan Industri Jababeka.

Menurutnya di saat kawasan lain masih mengikuti tren untuk mengembangkan dan mengadopsi konsep Silicon Valley, Jababeka telah memulainya.

"Bahkan ada yang baru bisa bermimpi untuk mengadopsi konsep Silicon Valley di Indonesia," kata Tjahjadi dalam keterangan tertulis, Selasa (10/08/2021).

Baca juga: Jababeka Rilis Kraton Residence, Rumah Para Sultan Seharga Rp 3 Miliaran

Tjahjadi menjelaskan, sejak Maret 2021  Jababeka telah secara resmi membuka fasilitas fabrication laboratory (fablab).

Kehadiran fablab ini menjadi bukti keseriusan Jababeka dalam membangun ekosistem industri 4.0.

“Pembangunan Fablab adalah salah satu komitmen kami dalam memfasilitasi pelaku industri untuk bisa bergabung dalam ekosistem quadruple helix, yang terdiri dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat," tutur Tjahjadi.

Konsep industri 4.0 yang disediakan Jababeka tidak hanya sebatas teknologi, tetapi juga mindset dan skill set yang dibutuhkan, yang sejalan dengan jargon Fablab Jababeka, yakni Create-Innovate-Collaborate.

Dia berharap Kawasan Industri Jababeka ke depannya bisa memenuhi kebutuhan seluruh tenant di Kawasan Industri Jababeka dan perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan rintisan (startup).

Baca juga: Koridor Timur Jakarta Masih Jadi Favorit Investor Sektor Industri

Selain itu, Jababeka juga berkolaborasi dengan Indogen Capital, perusahaan venture capital (VC) terkemuka Indonesia yang bergerak di bidang manajemen aset dan investasi pada perusahaan rintisan (startup) tahap awal (post-seed stage up to series A) di kawasan Indonesia dan Asia Tenggara.

Indogen Capital punya nilai strategis dengan jaringan lebih dari 150 kota di Indonesia dan menjadi spesialis VC Partner di wilayah Asia Tenggara.

Dengan hadirnya Fablab dan partnership dengan Indogen, langkah Jababeka kian ringan dalam menerapkan industri 4.0 secara menyeluruh, dan siap menjadi pionir silicon valley di Indonesia.

Di antaranya dengan memiliki jaringan telekomunikasi fiber optik yang merupakan infrastruktur dasar industri 4.0 yang tersebar di hampir semua kawasan Jababeka seluas 5.600 hektar.

Juga tersedianya end to end internet of things solution, mulai dari aplikasi absen, payroll, human resources, dan proses produksi.

Selain itu, Kawasan Industri Jababeka memiliki J-Smart, aplikasi bagi para tenant dan masyarakat setempat untuk mengadukan keluhan, mendapatkan layanan dan berkomunikasi langsung di antara tenant, pengelola dan pihak terkait lainnya.

“Kami juga punya empat akses pintu tol, pelabuhan darat Cikarang Dry Port, pembangkit listrik mandiri, Waste Water Treatment Plant dan Water Treament Plant, sistem keamanan 24 jam, hingga heli untuk komuter,” tuntas Tjahjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com