Maka dari itu, imbuh Wood, aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dapat menandai berakhirnya laju pembangunan yang terburu-buru.
Baca juga: Mengupas Keunikan One Park Drive, Pencakar Langit Berbentuk Silinder
“Ini tidak berarti penghentian aktivitas gedung tinggi, namun hanya berarti mereka akan lebih memikirkan pembangunan dengan baik,” lanjut Wood.
Sementara President and Design Principal of Kohn Pedersen Fox James von Klemperer mengatakan, larangan bangun gedung lebih dari 500 meter yang hanya sebagian kecil di negara itu hanya akan membuat proyek yang tengah dikerjakan jadi tak tuntas.
Dia tak memungkiri, membangun gedung pencakar langit memang membutuhkan banyak biaya mulai dari lift, penahan angin lebih ekstra, area lebih besar untuk derek, serta jadwal konstruksi yang lebih lama.
“Untuk pengembang swasta, sangat sedikit yang termotivasi oleh sesuatu yang lebih dari sekadar keuntungan,” terang dia.
Menurutnya, alasan sebenarnya di balik aturan itu kemungkinan merupakan dorongan alami untuk mengendalikan dan laju pertumbuhan masyarakat.
Ini juga mengingat terjadinya goncangan yang dialami gedung pencakar langit, SEG Plaza di Shenzen, setinggi 305 meter beberapa waktu lalu karena lemahnya struktur bangunan.
Terlepas dari aturan baru China, kata Klemperer, hal itu mungkin bukan akhir dari pembangunan pencakar langit super tinggi di daratan negara itu.
"Saya tidak melihat pembatasan ini sebagai sesuatu yang mutlak. Mungkin, nanti akan ada kasus di mana masuk akal untuk membiarkan sesuatu yang istimewa (seperti pencakar langit) terjadi," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.