JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah resor atau penginapan baru bernama "Buahan, A Banyan Tree Escape" akan dibuka pada September 2021 di Ubud, Bali.
Penginapan milik Banyan Tree Group yang merupakan grup perhotelan mewah lokal ini dibangun untuk memberikan pengalaman menarik menginap dengan nuansa keindahan alam.
Baca juga: Paramount Bangun Taman Hiburan di Bali, Diprediksi Mampu Menarik 5 Juta Turis
"Dijadwalkan untuk dibuka pada bulan September, permata tersembunyi kami terletak setengah jam berkendara ke utara dari Ubud, di sebuah situs yang berdekatan dengan jurang hutan lebat yang diukir oleh Sungai Ayung," seperti dikutip dari laman Facebook Buahan, a Banyan Tree Escape, Senin (19/07/2021).
Dikelilingi langsung oleh dedaunan yang rimbun dan terletak di dekat Sungai Ayung dan air terjun, penginapan ini hanya memiliki 16 vila ekslusif.
Baca juga: Hotel di Bali Bergantung pada Turis Domestik
Masing-masing vila diselimuti oleh alam untuk memberikan privasi dan rasa damai.
Menariknya, setiap vila di tempat ini juga memiliki kolam renang pribadi (private pool) dan teras terbuka di mana Anda dapat menikmati pemandangan lanskap dan indahnya Gunung Agung.
Untuk menggabungkan sentuhan lokal, sandaran kepala dan bingkai cermin rias di setiap kamar diukir tangan oleh pengrajin lokal Bali.
Baca juga: Dilengkapi Internet Cepat, Yello Hotels Buka di Bali dan Sumatera
Selanjutnya, tim desain juga mendatangkan pengrajin dari Jawa Tengah untuk membuat bak mandi tembaga di setiap kamar.
Kanopi putih yang menutupi seluruh ruangan serta tekstil lembut dengan warna yang kaya dan bersahaja memberikan rasa nyaman pada ruangan tersebut.
Ruang tamu dan ruang makan komunal ini dibangun dengan bahan yang ramah lingkungan dan dirancang dengan perabotan kayu dan rotan.
Dibangun tidak menggunakan alat berat
Dipimpin oleh Kepala Arsitektur Banyan Tree, Dharmali Kusumadi, vila-vila ini dirancang dengan konsep hidup indoor-outdoor yang berkelanjutan.
Baca juga: Digitels, Aplikasi Smart Hotel Hadir di Bali
Kusumadi bekerja sama dengan arsitek yang merupakan spesialis bangunan berkelanjutan yang berbasis di Bali Gede Kresna untuk menghidupkan etos sadar lingkungan.
Untuk melestarikan lingkungan alam sekitar, tim tidak menggunakan alat berat selama tahap konstruksi.
Mereka mengambil petunjuk dari pengrajin lokal dan menggunakan teknik tradisional untuk mengikat bahan bersama-sama untuk membangun resor.
Selain itu, sebagian besar material vila dibangun dan didekorasi menggunakan kayu Ulin yang bersumber secara lokal yang didaur ulang dari dermaga kapal dan dek kapal nelayan.
Baca juga: Merespons Program “Work From Bali”, Pengembang Siap Sambut Digital Nomad
Kayu Ulin ini dikenal sebagai material kayu yang berkelanjutan dan tahan lama.
Selanjutnya, bahan alami lainnya seperti bambu digunakan untuk struktur yang lebih kecil.
Setiap bahan dipilih dengan cermat dan mempertimbangkan seperti aspek berkelanjutan dan tahan lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.