“(Lokasinya) sangat dekat dengan stasiun kereta sehingga memudahkan mobilitas penghuni yang bekerja di Jakarta atau kota penyangga lainnya,” terangnya.
Kelebihan lain juga dijelaskan oleh Hari. Ia mengatakan, bahan bangunan yang digunakan juga berkualitas, seperti lantai granito tile 60x60, hebel, dan kayu solid.
“Belum lagi suasananya. Di sini sangat asri dan jauh dari ingar-bingar permukiman padat penduduk,” lanjutnya.
Hari berharap, kondisi pandemi yang memengaruhi banyak hal bukan jadi alasan masyarakat untuk tidak memikirkan kebutuhan akan rumah tinggal.
Sebaliknya, menurutnya pandemi dapat menjadi momentum untuk masyarakat agar segera mengambil kredit pemilikan rumah (KPR).
Terlebih, saat ini ada berbagai kebijakan dari pemerintah untuk keringanan pembelian rumah. Jika terjadi gagal bayar cicilan pun, masyarakat masih bisa mengakalinya dengan beberapa opsi sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan oleh bank pemberi kredit.
Baca juga: Rumah KPR Anda Disita Bank? Lakukan 2 Hal Ini
“Kalau telat bayar kost atau kontrakan, bisa repot ngakalinnya. Kalau KPR kan masih bisa mengajukan keringanan, ada ragam caranya” jelasnya.
Saat terjadi hal demikian, masyarakat masih bias bernegosiasi dengan bank. Misalnya dengan menjadwal ulang pembayaran cicilan atau sisa kredit, sampai restrukturisasi KPR.
Dengan merestrukturisasi, penerima manfaat KPR dapat memperpanjang tenor pembayaran kredit. Bahkan, bisa saja pihak bank mengurangi tingkat bunga KPR untuk kemudahan pembayaran.
“(Dengan ragam kemudahan itu) jadi lebih baik segerakan (membeli rumah) deh, masa enggak bosan sih uang lari ke sewa kost atau kontrakan terus?,” ujar Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.