JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan 656 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) atau homestay di Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, telah tuntas dan siap menerima wisatawan.
Adanya Sarhunta di Labuan Bajo diharapkan bisa mendorong geliat pariwisata sekaligus meningkatkan perekonomian serta mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat.
“Program Sarhunta dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keswadayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi destinasi pariwisata prioritas,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Senin (14/06/2021).
Khalawi menuturkan, untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan pemenuhan akses bagi masyarakat terhadap rumah sebagai pendukung kegiatan pariwisata.
Sarhunta dibangun sebagai upaya mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antar bangunan sekaligus penataan lingkungan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Menginap di Homestay Manado-Likupang Cuma Rp 200.000 Per Malam
Petunjuk pelaksana kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Untuk Usaha Pondok Wisata (Homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional juga telah disiapkan.
Lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Usaha Pondok Wisata (Homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung KSPN tahun 2020 dilaksanakan di lima destinasi pariwisata prioritas, terdiri atas Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Yublina D Bunga mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan 656 unit Sarhuna sebagai dukungan terhadap Daerah Wisata Super Prioritas Labuan Bajo.
“Kami sudah menyelesaikan pembangunan 656 unit Sarhuna di Labuan Bajo. Jumlah anggarannya sekitar Rp 89 miliar,” terangnya.
Tujuan pelaksanaan Program Sarhunta adalah untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas huniannya menjadi lebih layak huni dan wisatawan baik lokal maupun internasional untuk menikmati keindahan alam di Labuan Bajo dengan fasilitas pariwisata premium.
Balai P2P Nusa Tenggara II sebagai perwakilan dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di wilayah Nusa Tenggara Timur Bersama pemerintah daerah setempat bekerja sama untuk menata kawasan ini jadi kawasan pariwisata premium.
"Juga dengan mengubah rumah-rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi homestay sehingga para wisatawan bisa tinggal di sini,” ucap Yublina.
Sebagai informasi, Program Sarhunta ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR sejak tahun 2020 di Labuan Bajo.
Pelaksanaanya dilakukan di dua daerah yakni Kabupaten Manggarai Barat tersebar di empat kecamatan dan 12 kelurahan/desa serta Kabupaten Manggarai di satu kecamatan dan empat desa.
Hal itu membuat banyak wisatawan mulai datang berkunjung serta tempat-tempat pariwisata di Labuan Bajo mulai terbuka.
Kini banyak wisatawan yang datang berkunjung ke Labuan Bajo dan memanfaatkan Sarhunta yang dibangun dan difungsikan masyarakat sebagai homestay.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.