JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki rumah tua dan bersejarah pada abad modern seperti saat ini tentu bisa menjadi sebuah kebanggaan.
Banyak dari keluarga tokoh yang menjual rumah bersejarah peninggalan kakek buyutnya pada masa lalu yang merupakan seorang tokoh dan pejuang misalnya.
Namun sebelum membelinya, terdapat beberapa hal penting yang mesti dipertimbangkan.
Berikut 6 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli rumah tua dan bersejarah:
1. Butuh biaya renovasi dan perawatan yang tinggi
Rumah tua dan bersejarah akan membuat Anda memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Baca juga: 7 Cara Membuat Calon Konsumen Tergoda Membeli Rumah Anda
Rumah yang telah berdiri sejak puluhan tahun bisa jadi telah rapuh dan perlu perawatan serius.
Anda membutuhkan biaya yang cukup besar untuk merenovasi rumah tersebut untuk bisa kembali berdiri tegah dan kokoh.
Terlebih rumah ini bukan rumah biasa, artinya rumah yang punya latar cerita dan sejarah masa lalu, pastinya Anda ingin berusaha untuk mempertahankan agar bentuk dan modelnya tidak ada yang berubah.
Namun jika rumah ini memang sudah rapuh dan tidak layak untuk ditinggali, satu-satunya cara adalah meruntuhkan pondasi bangunan dan membangunnya kembali.
2. Renovasi terbatas karena aturan yang berlaku
Meskipun Anda telah membeli dan memiliki rumah bersejarah itu, biasanya ada sejumlah aturan yang diterapkan oleh pemerintah setempat terhadap kategori rumah bersejarah.
Hal itu akan membatasi Anda untuk merenovasi rumah tersebut. Renovasi boleh dilakukan asal tidak mengubah bentuk dan tampilan bangunan dan aturan lainnya.
Rumah bersejarah ini ada di kawasan atau pemukiman bersejarah pula, misalnya kota tua yang banyak terdapat di berbagai negara.
Sehingga wajar jika renovasinya terbatas karena untuk melindungi dan melestarikan peninggalan sejarah.
Meski demikian, Anda tetap dapat melakukan renovasi seperti memperbaiki instalasi listrik, pipa air, hingga tampilan interior bangunan itu.
3. Desain interior berbeda sangat kontras
Jika ingin membeli rumah tua dan bersejarah, Anda mesti memahami bahwa rumah tersebut memiliki konsep dan desain yang sangat kontras dengan rumah modern pada umumnya.
Perbedaan tidak hanya terlihat dari model tamplan eksterior tetapi juga interior atau bagian dalam bangunan.
Hal ini tentu saja akan membuat Anda kesulitan untuk mengubah atau merombaknya.
4. Periksa kondisi rumah
Rumah tua dan bersejarah memiliki banyak sekali potensi masalah. Karenanya pemeriksaan kondisi rumah sebelum membeli sangatlah penting.
Pertama-tama, berhati-hatilah saat pertama kali melihat-lihat. Perhatikan tanda-tanda kelembaban dan kerusakan air, kabel yang salah, aliran udara atau pipa yang buruk.
Selanjutnya, pekerjakan seorang profesional yang memiliki pengalaman dengan gaya dan usia rumah yang akan Anda beli.
Mereka akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang kekhasan model rumah tertentu, dan akan lebih mampu mengidentifikasi area masalah.
5. Bisa dapat banyak insentif
Di sisi lain, ada potensi keuntungan finansial yang bisa dinikmati saat memiliki rumah bersejarah.
Di beberapa negara, pemerintah setempat bahkan menawarkan insentif pajak dan pinjaman berbunga rendah kepada orang-orang yang ingin membeli rumah bersejarah, berharap mereka akan memulihkan atau melestarikannya.
Karena pemilik rumah di distrik bersejarah, Anda diharuskan untuk mematuhi aturan yang ketat, ada kemungkinan besar bahwa semua rumah di lingkungan tersebut akan terpelihara dengan baik.
Dengan demikian, harga properti cenderung tidak turun, yang berarti harga jual akan kembali tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.