Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buat 7 Kesalahan Ini Ketika Ingin Menjual Rumah Saat Pandemi

Kompas.com - 11/04/2021, 17:05 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mengubah cara membeli dan menjual rumah.

Salah satu perubahan, semakin banyak pengembang yang memasarkan produknya kepada konsumen melalui pameran properti secara virtual.

Karena perubahan yang terjadi, pengembang dituntut untuk bisa melakukan adaptasi menyesuaikan dengan era kenormalan baru seperti saat ini.

Baca juga: Sebelum Beli Rumah, Pertimbangkan 5 Hal Ini

Berikut 7 kesalahan yang harus dihindari jika ingin menjual rumah selama pandemi Covid-19 :

1. Tidak menyediakan tur virtual

Sebelum pandemi, menjual rumah secara virtual atau menyediakan tur virtual sangatlah aneh dan jarang dilakukan pengembang perumahan.

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Para pengembang menilai pameran secara fisik jauh lebih efisien dan memberi kesan dan pengalaman berbeda.

Konsumen dapat melihat secara langsung fisik miniatur hunian yang dijualbelikan.

Namun sebaliknya saat ini tur virtual merupakan sebuah keharusan dalam memasarkan produk perumahan.

Baca juga: Paula Verhoeven Rayakan Lebaran Bareng 2 Putranya, Masak Mie Goreng hingga Makan Durian

Artinya kesalahan yang cukup besar jika Anda hanya menjual rumah secara konvensional atau secara digital tetapi hanya menyediakan foto dan deskripsi saja.

Alasan penyediaan tur virtual adalah karena konsumen dapat melihat langsung desain dan konsep bangunan secara empat dimensi.

Hal itu jelas sangat membantu para konsumen terutama dalam melihat secara jelas dan detail rumah yang diidamkan.

Baca juga: IHSG Turun 11,46 Persen Saat Bursa Libur, BEI: Proses Pengujian Internal

Di tengah pandemi, tur virtual merupakan cara yang paling aman dalam memasarkan produk.

Anda juga tidak perlu khawatir dengan penggunaan masker, disinfektan dan jarak sosial (sosial distancing).

2. Melakukan open house

Baca juga: Dedi Mulyadi Tanya Siapa Potong Kompensasi Sopir, Ini Jawaban Dadang Dishub

Kesalahan selanjutnya di tengah pandemi ini adalah melakukan open house untuk para konsumen.

Mereka bisa datang ke tempat Anda untuk melihat secara langsung rumah yang akan dijual.

Cara ini tentu saja sangat berisiko terutama terhadap penularan atau penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: Duduk Perkara PT Yihong di Cirebon PHK Ribuan Karyawan Usai Didemo Berturut-turut

Terlebih konsumen yang datang juga akan memegang sejumlah barang yang Anda pajang.

3. Tidak mempersiapkan rumah yang ingin dijual

Salah satu kesalahan terbesar saat ingin menjual rumah adalah tidak mempersiapkan rumah dalam keadaan bersih dan rapi.

Baca juga: Apakah Niat Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis Boleh Digabung?

Anda memiliki kesempatan untuk menonjolkan bagian ruang atau sisi tertentu dari rumah yang harus dilihat komsumen.

Anda perlu mempersiapkan dan merapikan bagian rumah mana saja yang ingin dilihat oleh konsumen.

Misalnya kamar mandi, lampu penerangan rumah Anda, kamar tidur dan ruang tamu. Setiap ruang harus berfungsi dengan baik serta dalam keadaan rapi.

Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai

Jika konsumen datang langsung untuk melihat rumah, Anda harus meminimalisasi kesempatan bagi konsumen menyentuh terlalu banyak barang.

Namun demikian, Anda harus memastikan bahwa seluruh ruang di dalam rumah dapat dilihat oleh konsumen.

Penting untuk menyiapkan masker, hingga pembersih tangan.

Baca juga: Warganet Pertanyakan Tarif Parkir Motor di Stasiun Tugu Capai Rp 130.000 Saat Libur Lebaran, Ini Kata KAI Service

4. Mengabaikan etika dan protokol di tengah pandemi

Tersenyum kepada konsumen yang datang ke rumah Anda mungkin menjadi salah satu etika yang harus dilakukan.

Namun di tengah pandemi, ekpresi senyum yang Anda berikan justru tidak terlihat jelas oleh konsumen.

Baca juga: Kuliah Gratis Jadi CPNS: 10 Sekolah Kedinasan Kemenhub Sepi Peminat

Tetapi jika Anda menggunakan masker, maka ini menjadi salah satu etika terutama untuk saling menjaga dari penyebaran virus.

Bahkan cara Anda menggunakan masker juga akan dinilai konsumen sebagai hal yang positif dan kemungkinan membuat konsumen percaya pada Anda.

Selain itu, di tengah pandemi, Anda juga tidak perlu berjabatan tangan sama seperti yang Anda lakukan ketika dalam kondisi normal.

Baca juga: Usaha Sepi Usai Direview Food Vlogger, Sidik Eduard: Seneng Mereka Jujur, tapi...

Anda harus tetap mematuhi protokol kesehatan karena Ini bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga menunjukkan kepada pembeli bahwa Anda ingin melindungi mereka dari potensi infeksi.

5. Tidak mendisinfeksi rumah sebelum dan sesudah

Kesalahan berikutnya adalah tidak mendisinfeksi sebelum dan sesudah konsumen datang melihat rumah yang Anda jual.

Baca juga: Aturan Baru buat Turis Asing di Bali, Wajib Berpakaian Sopan hingga Pakai QRIS

Meski konsumen lengkap menggunakan masker dan sarungtanganm tetapi bukan berarti bebas dari virus yang membahayakn Anda dan juga keluarga.

Anda perlu menyemprotkan disinfektan ke setiap sudut rumah terutama ruang yang dilewati oleh konsumen sebelum dan sesudah mereka datang ke rumah.

6. Tidak mempertimbangkan penilaian virtual

Baca juga: Enggan Pindah ke Rusun meski Rumah Langganan Banjir, Warga: Lebih Nyaman di Sini

Meskipun pembeli dan inspektur perlu mengunjungi rumah Anda secara langsung, beberapa pemberi pinjaman memberikan opsi untuk penilaian virtual, guna memastikan rumah tersebut sesuai dengan harga jual.

Ini adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa rumah Anda tidak menerima terlalu banyak lalu lintas manusia selama periode penjualan.

Bicaralah dengan agen real estat tentang opsi ini dan bagaimana Anda dapat menyiapkannya.

Baca juga: Respons Tarif Trump, Indonesia Bakal Tingkatkan Impor 10 Produk AS

7. Kurang memaksimalkan marketing secara digital

Salah satu aspek penting dalam menjual rumah selama pandemi adalah banyak hal yang dapat dilakukan secara online.

Dari tur dan penilaian virtual, hingga diskusi pasca-menonton dengan agen dan penjual, dan bahkan menutup kesepakatan di mana semuanya dapat dilakukan melalui internet.

Faktanya, beberapa pemberi pinjaman dan agen akan mendorong pengurangan kontak langsung dengan menggunakan platform online yang memungkinkan penutupan jarak jauh dengan cara yang aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tak Gentar Hadapi Tarif Trump, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Bangkit
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau