Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Jalur Pejalan Kaki Bisa Tumbuhkan Sektor Perekonomian, Mengapa?

Kompas.com - 25/03/2021, 21:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perluasan jalur pejalan kaki atau trotoar di area perkotaan berkontribusi menumbuhkan sektor perekonomian.

Dengan adanya fasilitas tersebut, maka semakin banyak orang yang melintasi jalan untuk menunjang aktivitas mereka dalam bekerja.

Wakil Ketua Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI) Jakarta Yoga Adiwinarto mengungkapkan hal itu dalam webinar Sharing Knowledge and Experience Implementasi Tranportasi Berkelanjutan, Kamis (25/3/2021).

"Yang kita fokuskan making money-nya itu kan manusia, dia berbelanja, trading, berjualan, berbisnis. Jadi, disini lah (peran) sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) membuat urat nadi (perekonomian) itu hidup," ujar Yoga.

Yoga menjelaskan, jika Pemkot membuat lajur lebih banyak untuk kendaraan pribadi, maka akan sangat sedikit pejalan kaki yang beraktivitas.

Misalnya, kendaraan pribadi dibuat enam lajur, dua lajur untuk tempat parkir kendaraan pribadi, serta satu ruang untuk jalan trotoar hanya bisa menyerap 12.300 orang per jam.

Rinciannya, pejalan kaki yang melewati jalur trotoar menyerap 9.000 orang dan yang menggunakan kendaraan pribadi sebanyak 3.300 orang (per jam).

Baca juga: Jika ERP Berlaku, JakLingko Diberikan Insentif Parkir

Sementara itu, jika ada pelebaran jalur trotoar, jalur khusus busway, jalur sepeda, dan satu jalur kendaraan pribadi, maka bisa menyerap hingga 30.100 orang per jam.

Secara rinci, 16.000 orang menggunakan jalur trotoar, 7.000 orang menggunakan sepeda, 6.000 orang menggunakan busway, serta 1.100 orang menggunakan kendaraan pribadi.

Menurut Yoga, hal yang paling menjadi perhatian adalah mobilisasi manusia, bukan mobilisasi kendaraan pribadi.

"Tapi sebenarnya bukan kendaraan yang menjadi urat nadi, tetapi manusianya asal dia bisa bergerak," tuntas Yoga.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki empat prioritas dalam membenahi sektor transportasi di ibu kota.

Keempat prioritas tersebut yakni, pejalan kaki, kendaraan ramah lingkungan, angkutan massal, serta kendaraan pribadi.

Khusus kendaraan pribadi, menjadi prioritas terakhir karena sebagai upaya perubahan penanganan pembangunan yang semula Car Oriented Development (COD) menjadi Transit Oriented Development (TOD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau