JAKARTA, KOMPAS.com - Perumahan sederhana kerap mengalami banjir karena dibangun di atas lahan irigasi.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Sabaruddin mengatakan hal itu dalam webinar, Rabu (17/3/2021).
"Sangat ironis ya, ini (ada) pembangunan perumahan di atas kawasan yang ada irigasinya," tutur Arief.
Sejatinya, pembangunan jaringan irigasi berfungsi untuk mengairi suatu kawasan yang kekurangan air.
Pembangunan jaringan irigasi ini dibangun oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR.
Sementara itu, jaringan drainase berfungsi untuk mengalirkan atau membuang air yang berlebihan di suatu kawasan.
Menurut Arief, dari hal itu saja pengembang yang membangun rumah sederhana sudah salah kaprah.
Agar kejadian itu tak kembali terulang, PPDPP Kementerian PUPR meluncurkan aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk).
"Sehingga hal-hal seperti ini (banjir), saya kira ke depan melalui aplikasi SiPetruk, kita akan mulai coba tata kembali," tuntas Arief.
Baca juga: Selain LPJK, Pengembang Bisa Awasi Kualitas Rumah Subsidi via SiPetruk
Sebagai informasi, aplikasi SiPetruk berfungsi untuk mempercepat proses penyediaan hunian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.