Yiho dan Mandiri Tawarkan KPR Berbunga 5,99 Persen Selama 3 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Yiho Jakarta Real Estate Development menggandeng PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam pembiayaan KPR untuk proyek Sentosa Park, di Tangerang, Banten.

Penandatanganan kerja sama pembiayaan KPR ini dilakukan oleh Department Head Consumer Loan Bank Mandiri Ayu Pertiwi dan CEO Yiho Jakarta Real Estate Development Richard Oh, Selasa (19/01/2021). 

Calon konsumen dapat memanfaatkan fasilitas KPR dari Bank Mandiri dengan suku bunga mulai dari 5.99 persen per tahun fixed selama 3 tahun dengan tenor hingga 25 tahun.

Department Head Consumer Loan Bank Mandiri Ayu Pertiwi mengatakan, selain program bunga rendah tersebut, Bank Mandiri juga menyediakan promosi khusus untuk konsumen dengan penghasilan tetap atau karyawan.

Baca juga: Yiho Jakarta Kembangkan 1.053 Rumah di Tangerang

"Kami menawarkan program suku bunga 8.88 persen fixed selama sepuluh tahun," ujar Ayu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (19/01/2021).

CEO Yiho Jakarta Real Estate Development Richard Oh menambahkan, kerja sama ini untuk pembiayaan KPR pada klaster Siloso dengan total 212 unit.

"Siloso dirancang dalam dua tipe yakni Tipe 4 dan 5 dengan harga mulai dari Rp 878 juta yang bisa dicicil mulai dari Rp 6 jutaan per bulan," kata Richard.

Richard melanjutkan, Tipe 4 memiliki 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi serta dilengkai dengan attic room.

Sementara Tipe 5 memiliki 4 kamar tidur dan 4 kamar mandi dan tentunya dilengkapi attic room sebagai ruangan multifungsi yang dapat dipergunakan sesuai kebutuhan dari penghuni.

Sentosa Park sendiri dikembangkan di atas lahan 10,4 hektar di dalam kawasan Tangerang New City.

Konsep pengembangannya berfokus pada hunian modern milenial dengan faktor pendukung infrastuktur terpadu dan terintegrasi, fasilitas dalam kawasan, dan fasilitas di dalam kluster.

Untuk diketahui, PT Yiho Jakarta Real Estate Development merupakan anak perusahaan dari New Yiho Holding Group yang memilikii kantor di China, Singapura, dan Hongkong.

Mereka tercatat telah mengembangkan lebih dari 70 proyek properti yang tersebar di sejumlah negara.