Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guga Books, Toko Buku yang Dirancang Menyerupai Pesawat

Kompas.com - 10/01/2021, 20:09 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Toko buku umumnya hanya menjadi tempat orang untuk membeli buku. Tak ada fasilitas lain, kecuali buku-buku dan barang-barang yang dijual.

Setiap orang yang datang ke toko buku diberikan kebebasan untuk dapat melihat buku-buku yang ingin dibelinya, termasuk membaca sinopsis singkat yang ada di balik buku tersebut.

Namun sayangnya, toko buku tidak menyediakan fasilitas pendukung untuk pembelinya, seperti tempat duduk atau ruangan untuk membaca.

Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai

Berbeda halnya dengan toko buku bernama Guga Books yang dibangun menyerupai perpustakaan dengan fasilitas yang sangat nyaman dan komplit.

Toko buku Guga Books seluas 750 meter persegi ini berlokasi di Kota Chongqing China dan didesain oleh WT Architect.

Berikut detailnya:

Desain toko buku menyerupai pesawat

Baca juga: Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Desain toko buku Guga Books ini sepintas terlihat menyerupai tubuh pesawat. Hal itu dapat dilihat dari model jendela toko buku yang merupakan jendela kaca besar terpisah dengan posisi sejajar.

Selain itu di balik jendela yang menyerupai pesawat tersebut terdapat meja panjang dengan kursi yang digunakan sebagai tempat atau ruang untuk membaca.

"Kami sepakat bahwa pekerjaan desain toko buku harus kembali ke perilaku membaca itu sendiri," kata Desainer Guga Books Weitao Li seperti dikutip dari Archdaily.com, Minggu (10/01/2021).

Fungsi dan strategi Ruang

Baca juga: Lulus Kuliah Jadi CPNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

Untuk menciptakan ruang baca murni, desainer menempatkan semua fungsi yang membuat kebisingan di lantai atas dibangun sebagai proyek GUGA Garden.

Satu lift makanan menghubungkan bar ke toko buku agar ruang baca benar-benar sepi.

Berbeda dengan cara yang populer dalam membuat ruang menjadi rumit, ruang ini dirancang terbuka, membiarkan orang berjalan dengan bebas di dalam ruang sekaligus untuk dilihat dan ditonton.

Baca juga: Bupati Indramayu Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa Izin Dedi Mulyadi dan Mendagri

Sebaliknya hampir tidak ada ruang untuk memberi orang perasaan tertutup di toko buku ini.

"Tidak ada yang akan berbicara dengan keras di ruang baca ketika dia terlihat oleh banyak orang di ruang terbuka sepanjang 30 meter," jelas Weitao.

Guga Books miliki 4 konsep

Toko buku Guga Books dibangun dengan empat konsep pembagian ruang di dalamnya, pertama ruang untuk memilihnya, mencari buku, dan sistem navigasi rak buku, kedua ruang atau tempat membaca, menyerap pengetahuan, dan kabin baca.

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Ketiga konsep ruang berpikir, mencerna pengetahuan, dan taman melingkar. Terakhir, yaitu konsep ruang pencerahan dan tempat internalisasi pengetahuan

1. Sistem Navigasi Rak Buku

Toko buku ini menawarkan cara baru untuk mengeksplorasi pengetahuan dengan klasifikasi buku yang berbeda.

Meski demikian, setiap buku dapat dijangkau dengan mudah. Kemudian buku-buku yang dijual dipajang secara terpisah dengan memperlihatkan bagian sampul depan buku.

Baca juga: Kapan ASN Kembali Masuk Kerja Usai Libur Lebaran 2025? Ini Penjelasan Wamendagri

Dengan demikian bisa meningkatkan efisiensi dan minat selama proses pencarian pengetahuan.

Lalu, terdapat pula lampu di atas rak buku sebagai penanda zonasi genre buku yang dijual.

Hal ini tentu saja berbeda dengan cara klasifikasi buku tradisional, di mana setiap rak buku memiliki tema dengan berbagai jenis novel, sains, seni, dan lain sebagainya.

2. Kabin baca

Baca juga: Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden

Sebagai satu-satunya area membaca di toko buku, ruang baca terletak di sepanjang sumbu utama dari keseluruhan ruang.

Bentuk dari ruang membaca ini mirip seperti sedang berada duduk di dalam pesawat dengan jendela besar sejajar di depannya.

Kemudian, setiap kursi dipisahkan oleh kayu berpartisi di permukaannya untuk menjaga privasi dan setiap kursi memiliki soket pribadi dan lampu.

3. Taman melingkar

Baca juga: Perjalanan 30 Jam, Surya Sahetapy Akui Hampir Tak Bisa Antar Ray Sahetapy ke Peristirahatan Terakhir

Selain itu, melalui jendela di sekeliling ruang membaca pengunjung juga dapat secara langsung melihat pemandangan hijau di luarnya.

"Pemandangan telah menyediakan tempat bagi orang untuk duduk dan berpikir dan untuk menenangkan," tutur Weitao.

4 Tangga meteorit merah

Meteorit merah adalah sebuah tangga menuju lantai atas GUGA Garden yang melambangkan hubungan antara ruang dan waktu.

Baca juga: Dulu Viral karena Istri Tertinggal Saat Mudik, Kini Arif Butuh Uluran Tangan untuk Lawan Kanker Usus

Orang yang selesai membaca buku dapat berjalan ke meteorit tersebut, menyeberang dan tercerahkan, kemudian berbicara dan berkomunikasi dengan orang-orang setelah mereka mencapai tingkat atas.

Bentuk tidak beraturan memberi ketertarikan pada ruang, bentuk cahaya pada papan baja merah menciptakan variasi bayangan di dalam tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau