Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat New Normal, Modifikasi Jam Kerja Dibutuhkan di Transportasi Umum

Kompas.com - 22/05/2020, 23:02 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan untuk meminimalisasi penyebaran wabah Covid-19, berdampak signifikan pada berbagai sektor.

Termasuk salah satunya adalah penurunan jumlah penumpang pada transportasi umum TranJakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Rel Terpadu (LRT), dan Commuterline.

Dosen Center For Policy and Public Management SBM ITB Kampus Jakarta yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono mengatakan, untuk mendorong transportasi umum tetap beroperasi dengan lancar, harus ada terobosan.

Termasuk dengan melakukan modifikasi jam operasional yang dapat membantu dan memudahkan pekerja formal, dan informal mengakses transportasi umum.

Menurutnya, banyak perusahaan yang saat ini telah beradaptasi dengan tetap beroperasi meskipun karyawannya bisa tetap bekerja dari rumah.

Baca juga: Saat Normal Baru, Subsidi Transportasi Umum Harusnya Tidak Dipangkas

Sebaliknya, untuk pekerjaan yang memang terpaksa harus dilakukan di kantor dapat tetap menggunakan transportasi umum.

"Inilah saatnya pengelola mengatur shift jam operasional. Misalnya shift masuk pukul 08.00 WIB, shift masuk 10.00 WIB, atau pukul 11.00 WIB. Jadi, berangkat setelah office hours dengan menggunakan transportasi umum," tuturnya dalam siaran langsung di Instagram bersama @TransportforJakarta, Jumat (22/5/2020).

Hal ini dapat membantu berkurangnya jumlah penumpang yang padat pada satu waktu.

Selain itu, para penumpang juga tetap dapat menjaga jarak dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Para eksekutif harus berfikir keras bagaimana caranya melakukan penghematan transportasi. Penghematannya juga bukan jumlah orang, tetapi office space-nya berkurang. Business process yang ada juga bisa disederhanakan sehingga mereka bisa lebih hemat," papar Agung.

Di sisi lain, dalam menggunakan transportasi umum, tetap diperlukan sanitized traveling dengan tetap menggunakan masker, hand sanitizer, menjaga jarak, tidak berbicara dengan orang lain, dan tidak mengangkat telepon di transportasi umum.

"Di Jepang itu sudah lazim untuk tidak mengangkat telepon karena dapat mengganggu penumpang lainnya dan dapat menyebarkan partikel Covid-19. Termasuk orang yang sakit jangan pergi ke luar rumah," tuturnya.

Menurut Agung, masyarakan perlu terus beradaptasi dengan kewaspadaan tinggi, serta taat protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau