SERPONG, KOMPAS.com - Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho optimistis tahun 2020 perusahaan akan membukukan kinerja lebih baik dibanding 2019.
Hal ini menyusul tren prositif pencapaian dalam tiga tahun terakhir sejak 2017 yang terus meningkat di tengah kondisi pasar yang masih tertekan.
Perusahaan memasang target penjualan sebesar Rp 2,2 triliun. Meski patokan target ini serupa dengan tahun lalu, namun realisasinya diharapkan mencapai 100 persen atau naik 25 persen.
Sementara kinerja tahun lalu hanya mencapai Rp 1,8 triliun atau sebesar 85 persen.
Baca juga: Paramount Masih Optimistis Bidik Pasar Milenial di Gading Serpong
"Seharusnya tahun 2020 ini akan lebih baik dibanding tahun 2019. Ada banyak strategi yang sudah kami siapkan. Terutama peluncuran produk baru," ujar Ervan menjawab Kompas.com, di Serpong, Selasa (11/2/2020).
Ervan melanjutkan, optimisme pasar properti akan lebih baik, juga terlihat dari sejumlah indikator, terutama kebutuhan yang terus meningkat yang ditandai pertumbuhan serapan pasar.
Per Januari 2020 saja, Paramount Land mampu mencatat penjualan Rp 110 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu yang hanya senilai Rp 28 miliar.
Adapun strategi yang ditempuh perusahaan antara lain melansir produk yang bisa diterima pasar. Tahun ini Paramount berencana melepas tujuh hingga delapan produk anyar dengan residensial mendominasi lebih dari separuhnya.
Untuk merealisasikan seluruh produk baru tersebut, dana dana yang dialokasikan sebagai belanja modal sekitar Rp 1 triliun.
Direktur Paramount Land Aryo Tri Ananto menuturkan, meski perusahaan lebih fokus pada segmen kelas menengah atas dengan patokan harha minimal Rp 1,5 miliar, namun jenis produk yang ditawarkan lebih variatif dan beragam
"Selalu kombinasi hunian dan komersial. Komersial ini pun terdiri dari ruko dan kavling komersial. Profil pasar yang kami bidik juga beragam, mulai dari kelas mapan hingga anak muda," kata Aryo.
Salah satu yang akan dirilis Rabu (12/2/2020) besok adalah ruko Arcadia Grande Commercial Center. Peruntukan ruko ini adalah multifungsi, tak cuma bisa digunakan sebagai tempat usaha, juga pertemuan bisnis, kuliner, hiburan, dan hobi.
Menurut Aryo, ruko ini ditujukan untuk pebisnis pemula, atau pebisnis yang tak memerlukan ruang besar, namun bisa secara fleksibel menggelar pertemuan melalui perubahan denah bangunan.
Karena itu, ukurannya dibuat spesifik dan secara umum sekitar 4,5x9 meter persegi. Sementara untuk bisnis kuliner dengan konsep alfresco dining ukurannya lebih besar yakni 6,5x15 meter persegi.
"Kami sudah menetapkan penyewa jangkar, seperti Alfamart yang mulai beroperasi Maret 2020, dan fasilitas FnB Foodterra dengan konsep kekinian yang menyajikan kuliner Nusantara dan Restoran Seafood," jelas Aryo.
Arcadia Grande Commercial Center dirancang sebanyak 133 unit. Paramount Land akan memasarkan Tahap I sekitar 45 unit dengan harga serentang Rp 990 jutaan-Rp 3 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.