Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Puji Gubernur Kalsel, Mampu Berkolaborasi Bangun TPA Regional

Kompas.com - 07/02/2020, 19:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, Jumat (7/1/2020).

Dalam peresmian ini, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, dan Kepala Staf Kepresiden Moeldoko. 

Jokowi memuji kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dengan Kementerian PUPR dalam pembangunan TPA Sampah Regional Banjarbakula.

"TPA Sampah Regional Banjarbakula menjadi contoh yang baik kolaborasi antar instansi. Tidak perlu ego kedaerahan. Apa yang telah dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan dalam pengeloaan bisa dijadikan contoh oleh provinsi lainnya," papar Jokowi.

Baca juga: TPA Regional Banjarbakula Selesai Dibangun

Menurut Jokowi, sampah bukan persoalan sepele. Ribuan ton sampah ada yang tidak bisa ditangani dan kerap menyebabkan musibah.

Terlebih kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan yang menimbulkan bencana, aroma yang tidak sedap, penyakit, pencemaran lingkungan, pencemaran air dan banjir.

"Sampah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk. Jadi, TPA perlu ditata dengan sistem pengelolaan moden dan baik seperti TPA Sampah Regional Banjarbakula," imbuh Jokowi.

TPA Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (7/2/2020)Kompas.com/Hilda B Alexander TPA Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (7/2/2020)
Meskipun pengelolaan sampah bukan perkara mudah, apalagi dalam lingkup satu provinsi, namun Jokowi mengapresiasi TPA Sampah Regional Banjarbakula yang mencakup lima kota dan kabupaten yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Laut.

Dengan demikian, Jokowi yakin TPA Sampah Regional Banjarbakula yang dirancang seluas 15 hektar akan berjalan dengan baik.

Dari total luas lahan tersebut, 8 hektar di antaranya telah dikembangkan dan melayani masyarakat dengan kapasitas 790 ton sampah per hari.

Meski TPA sudah beroperasi, Jokowi mengingatkan masyarakat harus dilatih mandiri dalam mengelola sampah terutama dalam prinsip 3R reuse, reduce, dan recycle.

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.

Dan recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Kehadiran TPA ini, lanjut Jokowi, mendorong inovasi  pengolahan sampah agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat seperti pemenuha kebutuhan bahan baku energi liatrik.

Untuk diketahui Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan TPA Sampah Regional Banjarbakula yang berada di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

TPA Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (7/2/2020)Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR TPA Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (7/2/2020)
TPA Sampah Regional Banjarbakula mampu melayani kapasitas maksimal 790 ton per hari yang dihasilkan oleh 2,6 juta jiwa di lima kabupaten/kota di Kawasan Metropolitan Banjarbakula.

“Pembangunan TPA Sampah Regional sangat efesien dalam mengolah sampah kawasan. Namun program ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari Pemerintah Kabupaten atau Kota, terutama dalam penyediaan lahan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Adapun manfaat dari pembangunan TPA Sampah Regional Banjarbakula, adalah untuk meningkatkan pemrosesan akhir sampah di kawasan Banjarbakula.

Pembangunan TPA Sampah Regional Banjarbakula merupakan dukungan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya kepada Pemerintah Daerah.

Pembangunannya dilakukan sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pengerjaan pada 30 November 2018 dengan anggaran sebesar Rp 149 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (multiyears contract) 2017-2018.

TPA Banjarbakula mencakup 4 sel landfill, Unit Pengolah Lindi, Bangunan Cuci Kendaraan, dan Bangunan garasi.

Kemudian jalan operasi, pembangunan jembatan timbang, pengadaan aliran listrik PLN, kantor dan pos jaga, pekerjaan bangunan gerbang, pagar keliling, dan tapping air bersih.

Penggunaan sistem sanitary landfill pada TPA ini bertujuan untuk membuat kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah.

TPA Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (7/2/2020)Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR TPA Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (7/2/2020)
Adapun cara kerja sistem sanitary landfill ini menampung sampah sisa atau 30 persen dari sampah awal yang telah dipilah dan dipilih. Sampah kemudian dilapis tanah.

Berbeda dengan sistem open dumping, sampah hanya dibuang begitu saja tidak diproses lebih lanjut.

Untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memberikan hibah alat berat kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupa 1 unit excavator dan 1 unit loader.

Pengelolaannya akan dilakukan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) di bawah Pemerintah Provinsi. TPA Sampah Banjarbakula saat ini sudah beroperasi, dan telah dimanfaatkan penggunaannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau