Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telan Rp 1,5 Triliun, Pengembangan Danau Toba Tuntas Akhir 2020

Kompas.com - 05/02/2020, 19:28 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba, Sumatera Utara, tuntas akhir 2020.

Hal tersebut ia sampaikan pada saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Danau Toba merupakan satu dari 5 KSPN Super Prioritas yang pengembangannya ditargetkan selesai akhir tahun ini.

"Saya kira tahun 2020 ini kami pada 5 destinasi wisata prioritas khususnya untuk infrastruktur harus selesai. Dengan begitu, tahun 2021 kami bisa melanjutkan 5 destinasi wisata lainnya," terang Basuki, Rabu (5/2/2020).

Pengembangan KSPN Super Prioritas Danau Toba menelan anggaran senilai Rp 1,5 triliun yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, serta perumahan.

Rinciannya, rehabilitasi Embung Pea Nadeakdan penyediaan air baku kawasan Kaldera Danau Toba Rp 124,3 miliar.

Baca juga: KSPN Super Prioritas Bisa Terwujud jika Ada Sinergi Antar-kementerian

Selanjutnya, anggaran sebesar Rp 871,3 miliar digunakan untuk pembangunan Jalan Lingkar Siborong-borong dan pembangunan kantilever Medan-Berastagi.

Kemudian, dana senilai Rp 231,1 miliar untuk Pematangan Kampung Ulos Hutaraja dan Huta Salagian dan pembangunan TPA Sidikalang.

Terakhir, pembangunan sarana hunian pendukung kawasan pariwisata untuk dijadikan sebagai home stay, senilai Rp 329 miliar.

Pengembangan KSPN Super Prioritas Danau Toba dikerjakan secara bersamaan dengan empat KSPN Super Prioritas lainnya yakni Borobudur, Manado Bitung-Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika dengan total anggaran yang dikucurkan Rp 5,2 triliun.

Menurut Basuki, pengembangan KSPN tersebut merupakan bagian dari "10 Destinasi Bali Baru" untuk meningkatkan sektor pariwisata Indonesia serta membuka lapangan kerja baru.

"Kenapa harus pariwisata? Karena, pariwisata lebih cepat untuk membuka lapangan kerja dengan biaya yang lebih murah. Intinya, kita dapat bersaing dengan negara lain. Itulah yang menjadi keunikan tersendiri di Indonesia," tuntas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau