Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Probowangi Terhambat Lahan dan Perubahan Kepemilikan Saham

Kompas.com - 04/02/2020, 17:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi), Jawa Timur, tampaknya meleset dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat meresmikan Tol Gempol-Pasuruan Jumat (22/6/2018), Presiden menargetkan Tol Probowangi yang merupakan tahap akhir dari jaringan Tol Trans Jawa bisa dilintasi pada akhir 2019.

Namun, hingga kini jalan bebas hambatan yang dirancang sepanjang 172,9 kilometer tersebut tak kunjung terbangun. 

Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Tol Probowangi masih terhambat pembebasan lahan, jadi realisasi konstruksi belum dapat dilakukan.

Baca juga: Trase Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Berubah

"Selain lahan, secara korporat juga ada perubahan susunan pemegang saham. Meskipun demikian, kontraktor pelaksana sudah ditunjuk, dan mudah-mudahan bisa segera bekerja," tutur Danang menjawab Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Dominicus Hari Pratama.

Menurut Hari, hingga saat ini, konstruksi fisik memang belum dimulai karena pembebasan lahan sedang berjalan.

Pembebasan tanah dilakukan oleh Kantor Pertanahan masing-masing kabupaten yang dilintasi Jalan Tol Probowangi.

"Sekarang masih dalam proses inventarisasi, belum masuk proses pembayaran. Target kami tahun ini konstruksi bisa mulai, bertahap sesuai ketersediaan lahan," ucap Hari.

Pengukuran lahan oleh Tim BPN Probolinggo untuk Tol Probolinggo-Banyuwangi.Dokumentasi PPK Probowangi Pengukuran lahan oleh Tim BPN Probolinggo untuk Tol Probolinggo-Banyuwangi.
Untuk membebaskan lahan, PT JPB telah mendapatkan kredit sindikasi dana talangan tanah senilai Rp 2,52 triliun pada Selasa (29/1/2019).

Pendanaan untuk pembebasan lahan Jalan Tol Probowangi ini berasal dari empat bank, yakni BNI, BRI, BCA, dan Bank Mandiri. Masing-masing institusi perbankan tersebut mengucurkan Rp 630 miliar.

Kredit sindikasi dana talangan tanah ini merupakan kredit tahap awal dari total Rp 4,7 triliun yang direncanakan untuk proses pembebasan lahan Tol Probowangi.

Jadi saat mudik dan balik Lebaran tahun 2020 ini, imbuh Hari, Tol Probowangi belum dapat melayani masyarakat.

Adapun untuk perubahan kepemilikan saham, Hari menyebut masih dalam proses pembahasan. 

Namun demikian meski ada pemegang saham baru, dia memastikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih memegang porsi mayoritas.

Adapun kompoisisi sebelum perubahan tercatat, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengempit kepemilikan 94,66 persen, PT Waskita Toll Road 0,34 persen, dan PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5 persen.

Dengan perubahan ini, kemungkinan PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan mendapatkan 51 persen.

"Kalau proses sudah selesai, saya kabari secepatnya," cetus Hari.

Dalam catatan Kompas.com, investor baru tersebut adalah China Communications Construction Indonesia (CCCI).

Lokasi proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi.Dokumentasi PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi Lokasi proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi.
CCCI dan Jasa Marga telah menandatangani Head of Agreement (HoA) kerja sama investasi  yang merupakan hasil fasilitasi pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah (PINA) di bawah Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Jalan Tol Probowangi sendiri terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Seksi I di Wilayah Probolinggo (31,2 kilometer), Seksi II di Wilayah Situbondo (109 kilometer), dan Seksi III di Wilayah Banyuwangi (31,8 kilometer).

Di sepanjang jalurnya terdapat 7 simpang susun (SS). Ketujuhnya adalah SS Kraksaan (Sta 6+527), SS Paiton (Sta 22+280), SS Besuki (Sta 44+173), SS Situbondo (Sta 87+655), SS Asembagus (Sta 105+302), SS Bajulmati (Sta 148+908), dan SS Ketapang (Sta 170+362).

Selain itu, dilengkapi dengan overpass 162 buah, underpass 3 buah, jembatan 36 buah, dan Jalan Penyeberangan Orang (JPO) 45 buah.

Ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi titik akhir jaringan Jalan Tol Trans-Jawa dengan masa konsesi 35 tahun dan menelan dana investasi Rp 23,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau