JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Research & Digital Markets JLL Indonesia James Taylor mengatakan, selama tahun 2019 gedung perkantoran Central Business District (CBD) Jakarta didominasi perusahaan berbasis teknologi dan coworking space .
"Mereka menguasai porsi lebih dari 50 persen," kata James dalam Media Briefing, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurut James, catatan tahun lalu menunjukkan, total penyerapan ruang sewa area CBD Jakarta sebesar 200.000 meter persegi.
Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan mencapai rata-rata penyerapan selama 10 tahun.
Meskipun tingkat penyerapan cukup tinggi, banyaknya pasokan gedung yang selesai dibangun selama beberapa tahun terakhir menyebabkan tingkat okupansi tetap tertekan di angka 76 persen.
Baca juga: Ruang Kosong Perkantoran Jakarta Terus Meluas
James memperkirakan akan ada tambahan pasokan sebesar 520.000 meter persegi untuk ruang sewa perkantoran yang selesai dibangun tahun 2020 ini.
Dengan demikian, tingkat okupansi akan terus mengalami tekanan tahun 2020 dan mulai mengalami stabilisasi pada tahun-tahun mendatang.
Untuk harga sewa, gedung perkantoran grade A dan premium selama tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 4 persen atau mencapai angka Rp 269.343 per meter persegi per bulan.
James memperkirakan penurunan harga sewa ruang perkantoran akan terus terjadi tahun 2020 nanti, dan mulai stabil pada tahun-tahun berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.