Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segmen Kawasan Industri Mencatatkan Kinerja Paling Baik

Kompas.com - 15/01/2020, 09:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto menyebut kawasan industri merupakan sektor properti dengan kinerja paling baik pada tahun 2019.

Ferry mengatakan, total transaksi lahan industri pada 2019 tercatat mencapai titik tertinggi yakni sebesar 274,27 hektar selama empat tahun terakhir. Jumlah ini meningkat hampir 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Transaksi terbesar pada tahun 2019 dicatat oleh Modern Cikande dengan area hampir 90 hektar," ujar Ferry di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Baca juga: 2020 Sektor Properti Diprediksi Bangkit dari Mati Suri

Kemudian disusul oleh Kawasan Industri Cinere dan Industrial Estate Cilegon, masing-masing transaksi lebih dari 40 hektar.

Menurut Ferry, sektor logistik masih akan menjadi penggerak utama di industri ini. Tahun lalu, transaksi di segmen logistik mencapai 6,2 persen.

Sejumlah sektor besar lain juga turut membantu meningkatkan kinerja keseluruhan seperti petro kimia dan tekstil dengan porsi transaksi 18,3 persen dan 12,2 persen pada 2019.

Selain itu, sektor otomotif juga masih bergerak dengan porsi 15,7 persen. Adapun sektor makanan atau bahan makanan menjadi segmen yang konsisten menyumbang kinerja di kawasan industri.

Pada tahun kemarin, sektor ini menyumbang 16,4 persen dari jumlah transaksi di kawasan industri. 

Kondisi kawasan industri

Pasokan lahan menjadi permasalahan serius yang dihadapi kawasan industri di Bekasi yang telah lama beroperasi.

Wilayah ini tidak memiliki pasokan lahan tersisa untuk dijual serta untuk pengembangan bisnis.

Alhasil, meski menjadi salah satu wilayah yang paling dicari, transaksi lahan kawasan industri di Bekasi masih stagnan.

Catatan Colliers menyebutkan, hanya ada beberapa kawasan industri yang secara aktif masih menawarkan tanah, seperti Bekasi Fajar, Jababeka, Delta Silicon, dan Green International Industrial Center (GIIC).

Permasalahan ini pun dilirik oleh kawasan industri yang berada di Karawang. Oleh karena faktor kedekatan lokasi, wilayah Karawang yang berada di timur Bekasi menawarkan alternatif untuk lokasi baru.

Ditambah area ini memiliki aksesibilitas yang baik, harga tanah yang lebih kompetitif, serta infrastruktur yang sebanding.

Selain itu kawasan timur Jakarta juga masih menawarkan peluang yang menarik bagi penyewa.

Beroperasinya Tol Layang Jakarta-Cikampek serta jalur eksisting di bawahnya mampu memberikan aksesibilitas antara ibu kota dengan kota-kota lainnya.

Hal ini dapat meningkatkan layanan distribusi barang serta membuka peluang bagi kawasan industri untuk tumbuh, tak hanya sampai Karawang dan Purwakarta namun hingga Subang.

Meski begitu, kondisi ini tidak terlihat di wilayah barat Jakarta khususnya di Tangerang. Para developer memilih untuk mengembangkan kawasan residensial ketimbang membuka kawasan industri.

Tetapi, Serang menyimpan potensi besar untuk kawasan industri. Ferry menuturkan, Modern Cikande masih memiliki pasokan lahan yang bisa dikembangkan.

Harga Lahan

Sementara di kawasan selatan seperti Bogor, Ferry memprediksi tidak ada ekspansi kawasan industri.

Menurutnya, harga lahan dianggap mahal untuk kawasan industri karena memang area in itidak direncanakan untuk hal ini.

Sedangkan di sisi harga, Ferry memprediksi pada tahun ini stabil guna mempercepat penjualan.

Harga rata-rata lahan tertinggi di kawasan industri berada di Karawang sebesar 275,4 dollar AS atau sekitar Rp 3,766 juta per meter persegi.

Sedangkan harga rata-rata terendah berada di Serang yaitu 152,8 dollar AS atau Rp 2,08 juta per meter persegi.

Penyebabnya karena para pemilik lahan menetapkan harga yang masih bisa dinegosiasikan.

Kondisi ini terjadi karena selama dua tahun terakhir, pasar properti terutama di sektor kawasan industri dibayangi ketidakpastian imbas ketegangan tahun politik dan pemilihan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com