Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Masalah Menghantui Koridor Timur Jakarta

Kompas.com - 14/01/2020, 12:27 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda meyakini pasar properti di Koridor Timur Jakarta memiliki potensi besar. 

Dia menyebutkan, salah satu kawasan di Koridor Timur Jakarta, yakni Kabupaten Bekasi, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

Selain itu, wilayah ini juga dikelilingi beberapa proyek infrastruktur, baik yang sudah berjalan maupun masih dalam tahap konstruksi. Demikian halnya dengan populasi, harga jual tanah, hingga permintaan juga meningkat.

Tetapi, meski potensi di Koridor Timur Jakarta cukup besar, namun sejumlah permasalahan masih menghantui.

Di antaranya polusi, alih fungsi lahan, gambaran kawasan yang gersang, hingga masalah tempat pembuangan sampah.

Baca juga: Mengupas Potensi Koridor Timur Jakarta

"Ada kelemahan, yaitu polusi, limbah timbal meksi enggak setinggi di Balaraja. Polusi di industri menengah. Image-nya gersang, banyak kawasan yang tidak hijau," kata Ali dalam acara Jakarta Eastern Corridor Market Highlight, Senin (13/1/2020).

Faktor-faktor inilah yang disebut dapat mengurangi potensi pengembangan hunian di wilayah timur.

Untuk itu, Ali menyarankan agar para developer juga menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) serta daerah resapan guna meminimalisasi polusi dan gambaran daerah yang gersang.

Saat ini pengembang di kawasan timur memang telah menangani polusi di perumahan yang mereka bangun. Tetapi skalanya masih cluster dan terbatas.

Lalu kelengkapan kota juga harus diperhatikan. Ali menuturkan, hunian di kawasan industri juga perlu dilengkapi dengan fasilitas penunjang bagi pekerja, milenial, karyawan sampai ekspatriat.

Bahkan dia berpendapat fasilitas penunjang lain seperti rumah sakit, sekolah, dan mal masih terbatas.

"Jadi bagaimana mereka mau tinggal di sana kalau fasilitas belum affordable. Transformasi kota di timur Jakarta harus lebih giat lagi," tutur Ali.

Pembangunan kawasan perumahan di area industri juga harus direncanakan dengan baik.

Wilayah perumahan sebaiknya terpisah dengan area industri. Sebab, jika perencananannya kurang baik, akan terjadi kesemrawutan.

Selain itu, kondisi pasar saat ini masih dibayangi mismatch. Menurut Ali, pengembang saat ini harus menyediakan rumah dengan harga terjangkau.

"Kalau ada pengembang yang bisa menangkap ide ini, itu luar biasa," tuntas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau