Dengan demikian pertumbuhannya mencapai 21,5 persen selama kurun 9 tahun. Pertumbuhan ini kalah jauh dibanding harga tanah di koridor barat Jakarta.
Dalam kurun waktu yang sama, pertumbuhannya mencapai 30,2 persen dengan posisi terakhir senilai Rp 11,7 juta per meter persegi dari sebelumnya Rp 3,4 juta per meter persegi.
Potensi pasar
Ali menambahkan, meski potensi pasar dan permintaan demikian banyak, tetapi belum banyak pengembang yang meliriknya.
Berdasarkan survei IPW, permintaan berasal dari para ekspatriat yang bekerja di area ini.
Mayoritas ekspatriat berasal dari Jepang dengan jumlah mencapai 7.442 jiwa lalu diikuti oleh Korea dengan 3.842, dan negara-negara lain.
Baca juga: Gencarkan Investasi, Pemerintah Bangun 19 Kawasan Industri Prioritas
Selain itu, daya beli masyarakat setempat juga dinilai sangat potensial. Penghasilan masyarakat antara Rp 2,5 juta sampai Rp 4,5 juta sebesar 31,72 persen dari total populasi 3,24 juta jiwa.
Kemudian mereka yang memiliki penghasilan di atas Rp 4,5 juta sebanyak 51,39 persen. Lalu warga dengan penghasilan Rp 7 juta hingga Rp 12 juta sebesar 26,3 persen.
Adapun mereka yang berpenghasilan lebih dari Rp 12 juta sebanyak 16,7 persen dari populasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.