JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung empat lantai di Slipi ambruk pada Senin (6/1/2020). Ambruknya bangunan itu mengakibatkan 11 orang korban luka.
Rescuer dari Kantor SAR Jakarta Rifan Gusrianto mengatakan, terdapat genangan air di rooftop gedung. Hal ini diduga menjadi penyebab robohnya gedung.
Baca juga: Gedung Roboh di Slipi, Perlu Pengecekan IMB dan SLF
Dewan Pertimbangan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta mengatakan genangan air pada atap gedung bisa menyebabkan kerusakan bahkan membuat bangunan ambruk.
Genangan tersebut bisa terjadi saat lubang drainase tersumbat.
Selain genangan pada atap, kondisi struktur yang sudah tidak memadai karena kemunduran bahan, seperti tulangan berkarat dan sebagainya. Ada pula faktor luar seperti beban berlebih yang tidak diduga.
"Atau renovasi menambah lantai tanpa perkuatan," kata Davy kepada Kompas.com, Senin (6/1/2020).
Kesalahan saat konstruksi juga bisa menjadi penyebab utama. Ketika dalam masa proses konstruksi sudah cacat, roboh hanya tinggal menungguw aktu.
Selain aspek konstruksi saat mendirikan gedung, pemeliharaan juga menjadi faktor utama agar bangunan tetap kokoh berdiri.
Mantan Ketua HAKI tersebut menuturkan, jika bangunan dipelihara dengan baik serta tidak diubah fungsinya maka akan bertahan hingga ratusan tahun.
"Buktinya banyak gedung tua bersejarah yang tetap eksis," tutur Davy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.