Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VIDEO: Kado Akhir Tahun untuk Kalimantan, Indonesia, dan Dunia

Kompas.com - 24/12/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karya desain berjudul "Nagara Rimba Nusa" tampil sebagai juara pertama sayembara gagasan desain kawasan ibu kota negara (IKN) yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

"Nagara Rimba Nusa" merupakan hasil karya dan kerja kolaboratif tim Urban+ yang beranggotakan sepuluh orang dengan latar belakang berbeda yang dimotori oleh Sibarani Sofian.

Konsep desain ini sanggup memukau dewan juri yang diketuai oleh Imam Santoso Ernawi yang sekaligus juga bertindak sebagai Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN.

Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melontarkan rasa haru dan bangganya atas partisipasi anak bangsa yang mengikutsertakan karya terbaiknya. 

Baca juga: Inilah Para Pemenang Sayembara Gagasan Desain Ibu Kota Negara

"Hari ini saya bangga dan terharu, di ruangan ini terpilih lima juara gagasan desain yang akan membuat sejarah baru bagi Indonesia, yaitu memindahkan ibu kota negara," tutur Basuki usai penganugerahan kepada para pemenang sayembara desain di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (23/12/2019).

Sebagaimana sub tema yang dilekatkan Urban+ pada karyanya, bahwa "Nagara Rimba Nusa" adalah hadiah untuk Indonesia, Kalimantan, dan Dunia.

Sibarani Sofian bercerita, untuk menghasilkan desain ini membutuhkan waktu sekitar sebulan. Ini artinya, sejak sayembara diumumkan pada 2 Oktober 2019, tim Urban+ sudah memulai pekerjaan besarnya menghasilkan karya bersejarah itu.

Ide dasar desain ini, kata Sibarani, adalah menghubungkan antara masyarakat dengan alam dan lingkungan.

Pihaknya menyadari, bahwa kawasan Sepaku sebagai IKN baru tak lepas dari kehidupan air (bahari). Oleh karena itu, konsep desainnya pun diupayakan mendekati tepi air.

Mereka tidak ingin salah satu di antaranya mengorbankan yang lainnya. Karena itu, ruh dari konsep desain ini sejatinya adalah keseimbangan yang direpresentasikan dalam sistem perkotaan atau biasa disebut bio-mimicri.

"Kami terinspirasi oleh bio-mimicri, bagaimana mengadaptasi perilaku masyarakat, dan sifat alam ke dalam konsep pembangunan," imbuh Sibarani.

Bio-mimicri adalah sebuah pendekatan untuk menciptakan inovasi atau solusi guna menjawab tantangan yang dihadapi manusia dengan cara meniru pola yang sudah ada dan teruji alam.

Tujuan dari bio-mimicri adalah untuk mecapai sebuah produk, proses dan cara-cara yang baru untuk manusia hidup dan beradaptasi di bumi dalam jangka waktu yang panjang.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau