Tembus "Topping Off", Bellazona Park Mall Beroperasi Juli 2020

BANDUNG, KOMPAS.com - Keberadaan pusat perbelanjaan modern alias mal di Kota Bandung selama ini hanya terpusat di wilayah tengah.

Sementara di kawasan Bandung Timur yang terbilang padat penduduk, hingga kini masih belum memiliki mal bergengsi skala besar seperti Bandung Indah Plaza, Trans Studio Mall, dan Paskal 23 Square.

Namun, tak lama lagi kawasan ini bakal memiliki mal skala besar setara tiga pusat perbelanjaan tersebut di atas.

Adalah Bellazona Park Mall yang bakal dibuka untuk umum pada Juli 2020 mendatang. Saat ini, pembangunannya sudah mencapai tahap tutup atap atau topping off.

Baca juga: Investasi Rp 1,25 Triliun, Jaya Real Bangun Mal dan Hotel Double Tree

Mal yang menempati area seluas 2,1 hektar ini dikembangkan oleh PT Indah Karya (Persero), salah satu badan usaha milik negara (BUMN).

Direktur Utama PT Indah Karya (Persero) Nel Adianto menuturkan, Bellazona Park Mall terintegrasi dengan apartemen, dan water park dalam satu kawasan multifungsi.

“Kami harapkan konstruksi fisiknya rampung pada Semester I-2020, dan mulai dioperasikan Juli 2020," kata Nel, saat konferensi pers topping off, di Bandung, Jumat (20/12/2019).

Setelah operasionalisasi mal, menyusul penyelesaian konstruksi fisik apartemen yang ditargetkan pada Semester II-2020.

Apartemen Bellazona Park mencakup dua menara yakni Tower A setinggi 24 lantai, dan Tower B 19 lantai. Total dua menara ini sebanyak 630 unit.

Terdapat empat tipe berbeda yang ditawarkan, mulai dari studio ukuran 27 meter persegi, dan tipe 36 meter persegi dengan satu bedroom.

Kemudian tipe 54 meter persegi dengan dua bedroom, hingga terbesar tipe 63 meter persegi dengan tiga kamar tidur.

Harga perdana unit-unit apartemen ini dipatok mulai dari termurah Rp 750 juta hingga termahal Rp 1,5 miliar.

Meski pasar properti tengah mengalami perlambatan, namun tingkat penjualan apartemen Bellazona Park cukup menggembirakan.

Direktur PT Indah Karya (Persero) Ety Silviawati mengatakan sebanyak 35 persen unit-unit apartemen terserap pasar.

"Memang belum 100 persen terjual, karena bisnis properti khususnya apartemen akhir-akhir ini belum terlalu menggembirakan. Namun demikian, kami masih mampu meraih pencapaain penjualan sebesar 35 persen," ujar Ety.

PT Indah Karya (Persero) harus merogoh pundi Rp 500 miliar sebagai investasi untuk merealisasikan proyek multifungsi yang berada di persimpangan Jalan Jenderal AH Nasution ini.