Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Orang Terkaya Indonesia (I)

Kompas.com - 09/12/2019, 12:13 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Dari daftar ini, Hartono bersaudara, R Budi Hartono dan Michael Hartono di posisi teratas.

Kekayaan mereka tercatat bertambah sebesar 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 70 miliar menjadi Rp 134,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.886,8 triliun

Di luar bisnis rokok, Grup Djarum melakukan diversifikasi bisnis dalam berbagai bidang, seperti perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI), e-commerce, dan bisnis elektronik.

Bukan itu saja, Grup Djarum juga memiliki bisnis properti dan perhotelan, seperti Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, Kempinski Residence, serta Grand Indonesia Shopping Town.

Adapun proyek lainnya antara lain mal Daan Mogot, WTC Mangga Dua, Grand Indonesia, Karawang Residence, dan Padma Hotel Karawang.

Selain Hartono bersaudara, berikut daftar bisnis properti orang terkaya Indonesia lainnya:

Keluarga Widjaja

Keluarga Widjaja menempati posisi kedua dengan total kekayaan bersih sebesar 9,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 134,65 triliun. Pemilik Sinarmas Group ini memiliki bisnis yang beragam mulai dari bisnis kertas hingga jasa keuangan.

Namun khusus di bidang properti, imperium bisnis tersebut mengembangkan kota mandiri, di antaranya BSD City, Grand Wisata, Kota Deltamas, Kota Wisata.

Lebih lanjut, Sinarmas juga memiliki sejumlah proyek residensial seperti Klaska Residence, Banjar Wijaya, Wisata Bukit Mas, Bale Tirtawana, Legenda Wisata, Telaga Golf Sawangan.

Ada pula Taman Permata Buana, Hylands, NavaPark, Nuvasa Bay, Grand City, The Elements, Southgate, The Nove, Savasa, Aerium Residence.

Portofolio perusahaan lainnya adalah Li Shui Jin Du dan Li Shui Yang. Keduanya proyek residensial tersebut berlokasi di Chengdu dan Shenyang, China.

Kemudian di bidang komersial serta industrial, perusahaan mengembangkan Karawang International Industrial City, Greenland International Industrial Center (GIIC), Taman Tekno BSD City, Sinar Mas Land Plaza di Jakarta, Surabaya, dan Medan, Wisma Eka Jiwa, Wisma BCA di BSD City.

Lalu BSD Green Office Park, Orchard Towers di Singapura, Indonesia Convention Exhibition, My Republic Building, Buil to Suit, Warwick House, Alphabeta Building, serta 33 Horseferry Road di London.

Selain itu, perusahaan juga mengambangkan proyek-proyek di bidang ritel antara lain International Trade Center (ITC) yang tersebar di beberapa tempat di Jakarta, AEON Mall, Foresta Business Loft, Plaza Indonesia, Epiwalk Lifestyle Centre, BSD Junction, QBig BSD City.

Adapun di sektor perhotelan, perseroan mengembangkan beberapa proyek seperti Le Grandeur di Jakarta dan Balikpapan, Palm Resort Johor, Grand Hyatt, Hotel Santika Premier.

Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu Prajogo Pangestu berada di posisi ketiga orang terkaya Indonesia dengan kekayaan 7,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 106,6 triliun. Prajogo melalui PT Griya Tirta Asri mengembangkan kawasan industri Griya Idola Industrial Park (GIIP).

Perusahaan juga mengelola Wisma Barito Pacific Towers di Jalan S Parman, Jakarta Barat sejak 1989. Selain itu, Prajogo juga merambah bisnis perhotelan dengan mengembangkan Hotel Mambruk.

Susilo Wonowidjojo

Pemilik usaha Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo tercatat menjadi orang keempat terkaya di Indonesia. Kekayannya dilaporkan sebesar 6,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 92,5 triliun.

Tak hanya sebagai produsen rokok, perusahaan ini juga melebarkan sayapnya ke bidang aviasi. Terakhir, saat ini Gudang Garam tengah membangun bandara di Kediri yang rencananya baru akan dibangun pada awal tahun 2020.

Anthoni Salim

Pemilik Salim Group ini bertengger di posisi keenam dengan total kekayaan sebesar 5,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 77,1 triliun.

Di bidang properti, Salim Group bersama dengan Lyman Group dan Kerry Group merilis Casa Domaine di kawasan pengembangan Kota BNI, Jakarta Pusat.

Tahir

Kekayaan pemilik Mayapada Group ini mencapai 4,8 miliar dollar AS atau Rp 67,2 triliun. Orang tekaya nomor tujuh di Indonesia tersebut memiliki usaha di berbagai sektor, seperti rumah sakit, perbankan, dan properti.

Khusus di sektor proeprti, Tahir melalui PT Propertindo Mulia Investama mengembangkan beragam proyek baik itu rumah tapak, apartemen, hingga perkantoran.

Proyek-proyek tersebut antara lain The Khayangan di Solo, Simprug Signature, The Grand Maja, dan Tanjung Layar Beach Front City.

Chairul Tanjung

Kekayaan orang di balik CT Corp tersebut tahun ini mencapai 3,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 50,4 triliun. Selain berkecipung di bisnis media, CT, sapaan akrab Chairul Tanjung juga mengendalikan sejumlah bisnis di sektor ritel dan properti.

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengembangkan empat kawasan mixed use melalui Trans Property.

Adapun portofolionya antara lain Trans Park Cibubur, Transpark Juanda, Transpark Bintaro, Transpark Lampung, Transpark Kupang.

Kemudian proyek lain di bidang perhotelan ada The Trans Luxury Hotel Bandung, Trans Resort Bali, dan Ibis Bandung Trans Studio. Selain itu, melalui Trans Retail, CT juga memiliki jaringan ritel Carrefour serta Transmart.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau