KOMPAS.com – Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Islamic Development Bank (IsDB) Maju Bersama menjadi ajang gotong royong warga dalam membangun lingkungan.
Hal tersebut terlihat dari proses perencanaan, penggunaan, hingga perawatannya.
Sanimas IsDB Maju Bersama yang berlokasi di Lingkungan 16 Kompleks Arteleri Pertahanan Udara (Arhanud) Kota Binjai Sumatera Utara, mengizinkan masyarakat sekitar membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) untuk sanitasi.
TNI pun menghibahkan tanahnya seluas 15 m x 20 m untuk pembangunan SPALD-T, guna membantu meningkatkan lingkungan sehat di Desa Tunguruno Lingkungan 16 Kompleks Arhanud.
Adapun teknologi yang digunakan dalam membangun adalah SPALD-T dengan perpipaan dimensi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berukuran 3 m x 10 m x 3 m.
Baca juga: Menteri LH Sebut Penyebab Pencemaran Sungai di Indonesia adalah Limbah Domestik
Wilayah aktivitas Sanimas IsDB Maju Bersama dihuni 362 jiwa penduduk yang terdiri dari 73 kepala keluarga, dengan 60 kepala keluarga tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Berdasarkan data di atas, tergambar bahwa sebelum ada Sanimas, kondisi awal wilayah tersebut sangat buruk karena padat dan tidak kondusif untuk lingkungan bersih dan sehat.
Pada lokasi padat penduduk, pembuangan air limbah domestik menjadi tidak menentu dan sampah menjadi berserakan. Akibatnya, parit tersumbat.
Sebagian rumah yang tidak memiliki tangki septik juga menjadi masalah. Rumah dengan tangki septik justru tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Terlebih juga tidak dilakukan penyedotan sesuai ketentuan.
Baca juga: Menurut Pakar, 5 Aspek Ini Harus Diperhatikan dalam Pengelolaan Sampah
Dampaknya, masyarakat menjadi terganggu, pemandangan kumuh, dan tercium aroma sampah yang menyengat. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.