JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Air India Ltd untuk menjual bangunan ikonik di Mumbai telah berada di ujung tanduk karena skenario politik yang berubah di Maharashtra, India, yang berpotensi memengaruhi rencana-rencana operator yang kekurangan uang dalam mengumpulkan dana.
Keluarnya Partai Bharatiya Janata (BJP) sebagai pemenang pemilu di daerah Maharashtra berpotensi menghilangkan rencana pemerintah negara bagian untuk membeli bangunan 23 lantai di Nariman Point ini seharga 1.400 rupee atau sekitar Rp 276 juta.
Padahal sebelumnya, Mantan Menteri Utama Devendra Fadnavis tertarik untuk membeli menara tersebut.
Pada tahun 2013, bangunan yang merupakan markas pembawa bendera, ini kemudian dikosongkan untuk dijual kembali.
Baca juga: Renzo Piano Berhasil Selesaikan Proyek Kondominium Pertama
Awalnya, Air India menetapkan harga sekitar 1.500 rupee atau Rp 296 juta sebagai harga cadangan untuk bangunan seluas 20.450 meter persegi. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Amerika John Burgee.
"Pemerintah BJP yang dipimpin Devendra Fadnavis memiliki rencana untuk mengubahnya menjadi bangunan untuk Kesekretariatan Menteri Utama dan menghubungkannya dengan terowongan bawah tanah dengan Mantralaya," terang salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Fadnavis juga telah membentuk komite yang dipimpin oleh Kepala Sekretaris Negara untuk menegosiasikan penjualan bangunan.
"Namun, pemerintah yang akan datang (gabungan Shiv Sena, NCP dan partai-partai Kongres) mungkin tidak melanjutkan rencana tersebut (penjualan menara)," tambah orang tersebut.
Bangunan Air India, yang menghadap ke Laut Arab, saat ini telah disewakan kepada Direktorat Jenderal Pengiriman, Bank Negara India, dan Tata Consultancy Services Ltd. Beberapa lantai di gedung tersebut masih terlihat kosong.
Sementara itu, menurut sumber dari pejabat senior perusahaan menyebutkan bahwa Jawaharlal Nehru Port Trust juga menunjukkan minat pada bangunan tersebut namun kenyataannya mundur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.