JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berduka. Salah satu putra terbaiknya, Adhi Moersid, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional masa bhakti 1985, tutup usia.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, sang maestro arsitek ini meninggal dunia Sabtu (16/11/2019) pada pukul 19.27 WIB, di Rumah Sakit Siloam Asri Duren Tiga Jakarta Selatan.
"Saat ini jenazah masih di rumah sakit, dan akan disemayamkan di rumah duka di Jl Kalibata Tengah XVI no 6 Kalibata Pancoran," kata Zaki Muttaqien, pengurus IAI DKI Jakarta kepada Kompas.com.
Adhi adalah penerima penghargaan khusus kategori “Gold Medal” dari IAI Jakarta pada 2017 atas jasa dan kontribusinya terhadap perkembangan arsitektur Indonesia.
Tahun 2017 itu pula menjadi kali pertama penghargaan khusus tersebut dianugerahkan oleh dewan juri Penghargaan IAI Jakarta yang terdiri dari Dewan Kode Etik Daerah.
Baca juga: Mengenang Han Awal, Penjaga Etika dan Legenda Arsitektur Indonesia
Mengutip laman resmi IAI Jakarta, pria kelahiran Bogor pada tahun 1937, ini telah memulai kiprahnya di dunia arsitektur sejak tahun 1964.
Saat itu, Adhi mendapat kesempatan bergabung dengan tim 1 perencanaan pembangunan venue Conference of New Emerging Forces (Conefo) yang kini menjadi kompleks MPR-DPR.
Kemudian bersama dengan rekan-rekan sekerjanya, Adhi mendirikan Biro Arsitek Atelier Enam pada tahun 1968. Dua tahun setelahnya, dia menjadi dosen di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Senyampang dengan itu, pada 1977, Adhie juga menjadi bagian dari tim pendiri Architects’ Regional Council Asia ARCASIA), dilanjutkan dengan menjadi signatory konstitusi ARCASIA pada tahun 1979.
Berbicara tentang karya arsitektur, salah satu hasil karya fenomenal Adhie adalah Masjid Said Naum yang dibangun pada 1975.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.