Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11.11, Pemimpin Muda, dan Karya 102 Tahun Alibaba

Kompas.com - 14/11/2019, 07:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

HANGZHOU, KOMPAS.com - Rekor baru 11.11 Global Shopping Festival 2019 yang digelar Alibaba Group baru saja tercipta pada Selasa (12/11/2019) tepat pukul 00.00 waktu China Standard Time GMT +8.

Transaksi penjualan berbasis gross merchandise volume (GMV) di sejumlah platform belanja milik Alibaba Group, mencapai 268,4 miliar Renminbi, ekuivalen Rp 538,5 triliun.

Jumlah transaksi ini lebih tinggi 25,7 persen dan mematahkan pencapaian Global Shopping Festival 11.11 tahun 2018 senilai 213,5 miliar Renminbi, setara Rp 428,3 triliun.

Tak hanya transaksi penjualan, beberapa hal menarik lainnya pun tercipta seperti, jumlah pemesanan yang diantar Cainiao Network yang mengalami lonjakan dengan angka 1.292 miliar paket.

Penyelenggaraan 11.11 Global Shopping Festival tahun ini merupakan yang ke-11 kalinya. Selama lebih dari satu dekade terakhir, pesta belanja yang sebelumnya dikenal sebagai Single's Day ini, telah berevolusi dari kampanye promosi belanja untuk menarik minat konsumen pada Tmall yang baru diluncurkan Alibaba, hingga kini menjadi festival belanja satu hari terbesar di dunia.

Baca juga: Luar Biasa, Alibaba Raup Penjualan Rp 538,5 Triliun Hanya Sehari!

Tentu saja pesta belanja sehari dengan transaksi ratusan triliun rupiah ini sebuah prestasi yang mencengangkan. Betapa tingkat konsumsi masyarakat China demikian tinggi dengan ceruk pasar luar biasa besar.

Bayangkan saja, saat gelaran pesta belanja baru berjalan 1 menit 8 detik, sudah meraup angka penjualan 1,0 miliar Renminbi atau Rp 14,036 triliun!

Menyusul catatan-catatan baru lainnya yang dibukukan selama pelaksanaan Global Shopping Festival 11.11 Tahun 2019 berlangsung.

Produk yang diperdagangkan pun demikian beragam dan variatif dengan 10 teratas adalah suplemen makanan, masker wajah, susu bayi dan balita, kosmetika, peralatan kecantikan, set perawatan kulit wajah, serum, nutrisi bayi dan balita, pembalut, dan pembershih wajah.

Transaksi penjualan Global Shopping festival 11.11 Tahun 2019 menembus angka 268,44 miliar Renminbi.Hilda B Alexander/Kompas.com Transaksi penjualan Global Shopping festival 11.11 Tahun 2019 menembus angka 268,44 miliar Renminbi.
Hingga kini, ekonomi digital berkontribusi sebesar 20 persen dari total perekonomian Nasional China. 

Indonesia pun tertarik untuk lebih meningkatkan hubungan dagang melalui diplomasi digital dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Ekonomi digital adalah ekonomi masa depan. China sudah 20 persen kontribusi ekonomi digitalnya terhadap ekonomi Nasional, Indonesia masih 2 persen. Untuk itu, kita harus meningkatkan porsi ini, dan menjalin hubungan lebih intensif. Salah satunya dengan Alibaba Group," papar Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menjawab Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Ellips Resmi Membuka Flagship Store di Tmall Global Alibaba

Dan Alibaba, menurut Djauhari, punya seluruh infrastruktur yang mendukung ekonomi digital. Selain itu, penguasaan big data, teknologi informasi, serta ekosistem yang sudah terbangun.

Generasi muda Alibaba

Berbicara tentang Alibaba, raksasa e-commerce dunia, adalah tentang penguasaan informasi dan data yang dimanfaatkan kembali untuk kepentingan masyarakat atau konsumen sebagai pihak yang dianggap paling penting dalam ekosistem ekonomi digital.

Alibaba berbeda dengan Amazon yang berorientasi pada keuntungan perusahaan. Lebih dari itu, Alibaba menjadikan konsumen sebagai sentris pengembangan, dan pelayanan. 

Oleh karena itu, transformasi yang terus menerus dilakukan harus berorientasi pada consummers-centric, bukan lagi product-centric.

Operasionalisasi penjemputan barang pesanan konsumen oleh robot di Intime Mall, Hangzhou, Zhejiang, China.VPhoto Operasionalisasi penjemputan barang pesanan konsumen oleh robot di Intime Mall, Hangzhou, Zhejiang, China.
Demikian halnya dalam penyelenggaraan 11.11 Global Shopping Festival, kepuasan konsumen tetap dinomorsatukan. Terutama konsumen dari kalangan milenial, dan generasi muda produktif.

Executive Chairman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang, yang baru saja menerima tongkat kepemimpinan dari Jack Ma, bercerita tentang estafet kepemimpinan ke generasi baru Alibaba, dan makna 11.11.

"Generasi muda telah membuktikan kemampuan, pengetahuan tentang pasar, keahlian berbisnis, dan operasional," kata Daniel seperti dikutip dari laman Alibabanews.

Baca juga: Konsumsi di China Melonjak, Alibaba Tawarkan Kemitraan Strategis

Tak aneh jika Jack Ma dan Daniel mempercayakan generasi muda untuk mengambil tanggung jawab presiden market place ritel Alibaba Group kepada Jiang Fan memimpin Taobao dan Tmall. Termasuk penyelenggaraan 11.11 Global Shopping Festival tahun ini.

Menurut Daniel, 11.11 yang dimulai tahun 2009 sebagai acara promosi kecil, telah berevolusi menjadi festival akbar untuk konsumen dunia pada tahun penyelenggaraannya ke-11 kali ini.

Dari tahun ke tahun, konsumen Alibaba semakin beragam dan berusia muda. Setiap generasi konsumen membutuhkan orang-orang seusia untuk melayani mereka.

Daniel percaya penyelenggara pesta belanja tidak hanya perlu memahami cara hidup konsumen, namun memiliki gaya hidup yang sama.

"Saya rasa tim yang muda ini adalah masa depan Alibaba, yang benar-benar bisa memimpin evolusi dan pertumbuhan konsumsi di China," imbuh Daniel.

Generasi muda dipandang memberi makna baru bagi 11.11. Mereka tidak hanya menciptakan nilai-nilai baru untuk Taobao dan Tmall, namun juga menggerakkan perkembangan bagi pasar konsumsi domestik di China, dan juga pasar konsumsi di seluruh dunia.

Business Operating System 

Gelaran pesta belanja 11.11 menjadi yang pertama sejak Alibaba Business Operating System diluncurkan tahun ini. 

Suasana di Xixi Campus Alibaba selama penyelenggaraan Global Shopping Festival 11.11 tahun 2019 di Hangzhou, China.Kompas.com/HildaAlexander Suasana di Xixi Campus Alibaba selama penyelenggaraan Global Shopping Festival 11.11 tahun 2019 di Hangzhou, China.
Alibaba Business Operating System tidak hanya membantu peritel menjual produk, tapi juga menginkubasi produk-produk baru, mengoptimalkan rantai pasokan, dan bahkan mendorong inovasi dalam struktur organisasi mereka.

Untuk benar-benar memiliki operasional yang terdigitalisasi, perusahaan membutuhkan sistem operasional bisnis yang tepat.

Meski penting, memiliki sistem operasional saja tidak cukup. Para pelaku bisnis harus memiliki proposisi nilai yang jelas, seluruh produk dan layanan mereka harus memberikan nilai nyata bagi konsumen.

"Hanya dengan memenuhi seluruh kriteria ini mereka bisa menyelaraskan teknologi dengan bisnis agar bisa terus memperbarui diri untuk masa depan," cetus Daniel.

Digitalisasi bisa menjadi katalisator pertumbuhan baru, dan membantu mereka menumbuhkan fundamen ke tingkatan lebih tinggi. Namun hal yang penting adalah apakah model bisnis mereka benar-benar beroperasi dengan efisien dan menciptakan nilai bagi para konsumen.

Baca juga: Rahasia Sukses Intime Mall Integrasikan Belanja Offline dan Online

Oleh karena itu, Alibaba tidak mengejar kekuatan, dan skala, melainkan pertumbuhan berkelanjutan, dan menjadi perusahaan bertanggung jawab dengan karya hingga 102 tahun.

Untuk mewujudkan itu, Daniel mengungkapkan tiga strategi utama. Pertama, Alibaba akan terus melebarkan basis konsumen di seluruh dunia.

Kedua, Alibaba akan terus mendiversifikasi, mengembangkan penawaran produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen di berbagai aspek kehidupan mereka.

Ketiga, memberdayakan para klien perusahaan agar bisa lebih baik dalam melayani konsumen mereka, serta membantu menerapkan data teknologi melalui penggunaan layanan infrastruktur Alibaba yang dirancang untuk era digital.

"Ini akan memampukan seluruh klien kami untuk mentransformasi operasional usaha mereka dan benar-benar menjadi perusahaan berbasis teknologi seperti Alibaba. Saya percaya ini akan menjadi penggerak utama yang membantu kami mewujudkan target-target dan tujuan-tujuan kami," terang Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau