Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Tengah Diincar China, Karawang-Bekasi Tak Tergoyahkan

Kompas.com - 08/11/2019, 20:56 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas kawasan industri di Karawang-Bekasi diyakini tak akan tergoyahkan oleh kawasan industri di wilayah lain. 

Hal ini menyusul kawasan-kawasan industri di Jawa Tengah yang mampu menarik 59  perusahaan-perusahaan asal China yang bergerak di bidang furnitur dan olahan kayu.

Mereka disebut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, bakal merelokasi pabriknya dalam waktu dekat.

Menurut Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy H Bastami, dari sisi skala pengembangan, jumlah kawasan industri di Bekasi dan Karawang jauh lebih besar.

Selain itu dukungan fasilitas dan infrastrukturnya juga sangat memadai, dibandingkan dengan Jawa Tengah.

Baca juga: Barito Pacific Buka Tahap 3 Kawasan Industri Griya Idola Tangerang

"Saya melihat tidak akan mengganggu posisi kawasan industri Bekasi dan Karawang," kata Tommy menjawab Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Kalaupun terjadi pertumbuhan permintaan terhadap kawasan industri di Jawa Tengah yang berasal dari kawasan industri di dua kota ini, tak lain karena aktivitas ekspansi bisnis perusahaan.

Mereka melakukan transaksi di Jawa Tengah, bukan semata-mata karena relokasi, tetapi lebih karena ekspansi usaha, atau subcon-nya membuka plant baru.

Bagi pabrikan, biaya lahan bukan merupakan investasi terbesar. Sebaliknya, mesin manufaktur, sistem, dan bangunan, justru menelan dana investasi paling banyak dan merupakan komponen biaya tertinggi.

Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi pabrikan di Karawang-Bekasi untuk merelokasi usahanya karena akan memerlukan biaya investasi baru yang tidak sedikit.

Baca juga: Raksasa China Garap Ribuan Hektar Kawasan Industri Pinggiran Jakarta

"Hal ini akan menjadi pertimbangan juga bagi mereka untuk tetap beroperasi di Karawang-Bekasi," ucap dia.

Kalaupun terjadi relokasi, akan berasal dari pabrikan padat karya dan juga industri yang biaya komponen lahannya cukup besar dibanding mesin manufaktur.

Pabrikan padat karya ini adalah pasar baru yang akan "diperebutkan" oleh kawasan industri Karang-Bekasi, dan juga di Jawa Tengah.

Harga lahan

Adapun harga lahan di kawasan industri Jawa Tengah berada pada rentang Rp 1,75 juta per meter persegi hingga Rp 2,5 juta per meter persegi. 

Sementara harga lahan kawasan industri di Karawang-Bekasi sudah menyentuh kisaran Rp 2,8 juta hingga Rp 3,5 juta per meter persegi.

Secara umum, dari total 200 hektar lahan di kawasan industri yang terserap sepanjang Semester I-2019. didominasi industri makanan yang tercatat melakukan transaksi lahan terbesar dengan 32 persen.

Menyusul tekstil 24 persen, industri baja dengan 9 persen, material bangunan 7 persen, otomotif 6 persen, konstruksi dan mesin 5 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau