JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis properti untuk kelas tertentu, ternyata, masih berdenyut. Hal ini terbukti dari rumah-rumah kelas menengah ke bawah yang aktif ditransaksikan.
Adalah Emerald Park yang ludes terjual dalam waktu satu hari pada saat pemasaran perdana di Galeri Marketing, Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (2/11/2019).
Sebanyak 100 unit rumah dengan rentang harga Rp 380 juta tipe 30/60 meter persegi, hingga Rp 600 juta tipe 60/72 meter persegi, berpindah tangan kepada pembeli.
Fenomena ini sekaligus mengonfirmasi proyeksi para pengamat bahwa properti kelas menengah bawah tak akan pernah mati.
Selain itu, menurut Managing Director Lamudi Mart Polman, minat dan permintaan hunian untuk kelas di bawah Rp 1 miliar juga sangat tinggi.
Baca juga: Pengembang Jamin Proyek Emerald Neopolis Legal
"Ini tecermin dari pencarian rumah yang didominasi oleh kelas menengah ke bawah. Menariknya para pengembang rumah menengah ke bawah ini justru paling antusias dan gencar melakukan terobosan baru," kata Mart kepada Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
Terobosan dimaksud adalah, para pengembang kelas ini sudah mulai memanfaatkan marketing digital dalam mengampanyekan proyek-proyek mereka.
Jadi, meski properti merupakan big ticket item yang memerlukan aktivitas personal tatap muka, marketing digital terbukti berkontribusi terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
Terkait Emerald Park juga, menurut Presiden Direktur Emerald Land Development Dodi Pramono, dipasarkan melalui situs jual beli properti Lamudi dan OLX.
"Sangat efektif dan trennya terus meningkat. Seluruh produk kami dipasarkan secara digital. Meski transaksi tetap terjadi offline," jelas Dodi kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019).
Kendati demikian, pemasaran digital hanyalah alat untuk memudahkan publik mencari properti. Faktor penting lain yang tak kalah berpengaruh pada tingginya minat pembeli adalah lokasi.
Untuk Karawang, kata Dodi, merupakan kawasan dengan konsentrasi industri skala besar. Banyak raksasa Nasional yang mengoperasikan pabriknya di kawasan ini.
Sebut saja PT Astra International Tbk dengan jumlah karyawan ribuan orang. Hal ini tentu saja merupakan potensi pasar hunian cukup besar.
Karenanya, pemasaran perdana Emerald Park mengalami kelebihan permintaan (over subscirbed) sebanyak 130 unit dari total 100 unit yang ditawarkan.
“Saat pemilihan unit, saya cukup surprise karena banyak konsumen yang melirik Tipe Sapphire seharga Rp 600 jutaan. Saya pikir, mereka hanya akan memilih Tipe Amethyst dengan harga yang lebih terjangkau yaitu Rp 380 jutaan,” cetus Dodi.
Melihat antusiasme pasar, Emerland Land Development akan melansir tahap kedua yang dilaksanakan pada Desember 2019.
Kawasan hunian tapak Emerald Park sendiri mencakup lebih dari 1.000 unit rumah dan ruko yang akan dikembangkan dalam dua tahap pembangunan.
Dodi menghitung, sebanyak 500 unit rumah pada tahap pertama bisa sold out paling lambat akhir tahun 2020 dengan nilai penjualan Rp 300 miliar.
"Sementara untuk serah terima kunci bisa dilakukan secara bertahap dalam rentang waktu 12 bulan setelah akad kredit. Setelah itu, kami akan mulai menawarkan klaster kedua,” tuntas Dodi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.