JAKARTA, KOMPAS.COM – Dalam rangka meningkatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk daerah Kabupaten Flores, NTT, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirimkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
“Salah satu upaya pemerintah khususnya Kementerian PUPR dalam menangani masalah RTLH di Kabupaten Flores Timur adalah melalui penyaluran dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat menerima audiensi Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Khalawi mengatakan, program BSPS yang diberikan Pemerintah ini merupakan sebuah gerakan untuk meningkatkan swadaya masyarakat dalam membangun rumahnya, sekaligus membangkitkan semangat gotong royong di daerah.
Baca juga: Tiga Tahun, REI NTT Telah Membangun 10.000 Rumah
Program BSPS ini dapat dimanfaatkan oleh Pemda setempat untuk memperbaiki rumah-rumah yang ada di kawasan tempat wisata. RTLH juga dapat ditingkatkan dari segi kualitas dengan dukungan dana BSPS.
Menurut Khalawi, rumah yang tidak layak huni di sekitar objek wisata jika dibantu dengan dana BSPS bisa menjadi home-stay wisatawan yang berkunjung.
"Tentu hal itu juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar tempat wisata. Asalkan Pemda memiliki konsep dan desain yang jelas untuk program perumahan kami siap untuk membantu,” terangnya.
Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon menyatakan dari hasil pendataan yang dilakukan saat ini masih ada sekitar 7.000 RTLH di daerah Kabupaten Flores.
Ia juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah untuk mengurangi RLTH di daerahnya tersebut.
Tahun lalu, Pemkab Flores Timur mendapatkan BSPS sekitar 300 unit rumah yang telah disalurkan serta diterima baik oleh masyarakat.
“Tahun ini kami mengajukan proposal bantuan BSPS untuk 700 unit rumah. Rencananya bulan depan kami akan melakukan serah terima BSPS kepada masyarakat,” tuntas Hadjon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.