BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR

Indonesia Punya Peluang Besar untuk Maju, Ini Strategi yang Mesti Dilakukan

Kompas.com - 04/11/2019, 08:07 WIB
Kurniasih Budi,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tampak begitu optimistis membangun Indonesia hingga 5 tahun ke depan.

Usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo mengatakan Indonesia berpotensi untuk naik kelas dari negara berpenghasilan menengah.

Syaratnya, aset jumlah penduduk usia produktif mesti diberdayakan seoptimal mungkin. Ketersediaan lapangan kerja pun mesti menjadi prioritas selain peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Selain dukungan ekosistem politik yang kondusif, Presiden Jokowi juga menegaskan perlunya ekosistem ekonomi yang mendukung.

Oleh karena itu, salah satu misi yang mesti dilakukan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam 5 tahun ke depan yakni pembangunan infrastruktur.

Sebagai catatan, pembangunan infrastruktur itu nantinya menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi.

Tak cuma itu, pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan adalah pembangunan yang mempermudah akses ke kawasan wisata.

“Pembangunan infrastruktur akan kita lanjutkan. Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat,” kata Jokowi usai dilantik di kompleks parlemen, Minggu (20/10/2019).

Baca juga: Pidato Presiden, Jokowi Sampaikan 5 Program Kerja Utamanya di Masa Mendatang

Pariwisata memang menjadi salah satu andalan Indonesia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk itu, pemerintah telah menetapkan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, serta Likupang di Sulawesi Utara.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah mendukung kelima kawasan itu lewat berbagai program. Utamanya, program pembangunan infrastruktur yang mendukung berjalannya industri pariwisata.

Pemandangan matahari terbit di Pulau Padar, Nusa Tenggara TimurKompas.com/Silvita Agmasari Pemandangan matahari terbit di Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memastikan pembangunan infrastruktur pada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Super Prioritas rampung pada akhir 2020.

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur di 5 KSPN tersebut mencapai Rp 7,6 triliun.

“Dukungan infrastruktur lima KSPN harus selesai akhir tahun 2020 sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo pada saat pelantikan dan Rapat Kabinet Terbatas sebelumnya,” ujar Basuki, Sabtu (26/10/2019) lalu.

Dukungan Bina Marga

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto menjelaskan Ditjen Bina Marga menyiapkan anggaran sebesar Rp 869.673.347.000 pada 2019 untuk 5 KSPN.

Anggaran tersebut, ia melanjutkan, dialokasikan untuk membangun infrastruktur di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Ditjen Bina Marga melaksanakan program pembangunan jalan di Likupang, Sulawesi Utara, terkait 5 Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) pariwisata pada 2019.Dok. Bina Marga Ditjen Bina Marga melaksanakan program pembangunan jalan di Likupang, Sulawesi Utara, terkait 5 Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) pariwisata pada 2019.

Anggaran tersebut digunakan untuk beberapa penanganan jalan akses dan jembatan, antara lain pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan rutin kondisi, rehabilitasi jalan, rekonstruksi jalan, pelebaran jalan menuju standar, pelebaran jalan menambah lajur, pembangunan jalan, pemeliharaan rutin jembatan, rehabilitasi jembatan, serta penggantian jembatan.

Pada 2019, Ditjen Bina Marga menangani 489,20 kilometer (km) jalan akses dan 2.568,90 meter (m) jembatan dengan total anggaran Rp 350.776.802.000 guna mendukung kegiatan di KSPN Danau Toba, Sumatera Utara.

Sugiyartanto mengatakan, pembangunan fisik telah mencapai 54,78 persen

Ditjen Bina Marga juga menangani 113, 67 km jalan akses dan 2.130, 24 m jembatan dengan total anggaran Rp 34.651.325.000 guna mendukung kegiatan di KSPN Borobodur. Adapun pembangunan fisik telah mencapai 93,21 persen.

Pada 2019, ia melanjutkan, Ditjen Bina Marga pun menangani 307,72 km jalan akses dan 2.880,40 m jembatan dengan total angaran Rp 271.523.113.000 guna mendukung kegiatan di KSPN Mandalika, NTB.

“Perkembangan pembangunan fisik telah mencapai 70,62 persen,” kata dia.

Ditjen Bina Marga membangun akses jalan di Danau Toba, Sumatera Utara demi mendukung program 5 Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) pada 2019.Dok. Bina Marga Ditjen Bina Marga membangun akses jalan di Danau Toba, Sumatera Utara demi mendukung program 5 Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) pada 2019.

Tak cuma itu, Ditjen Bina Marga menangani 83,17 km jalan akses dan 423,80 m jembatan dengan total anggaran Rp 58.400.722.000 guna mendukung kegiatan di Labuan Bajo. Pembangunan fisik di sana mencapai 80,34 persen.

Sementara itu, Ditjen Bina Marga menangani 236,85 km jalan akses dan 2.069,30 m jembatan guna mendukung kegiatan di KSPN Likupang, Sulut. Pembangunan fisik di sana telah mencapai 83,82 persen.

“Anggaran untuk itu mencapai Rp 154.321.385. 000,” ujarnya.

Seluruh program yang dilakoni Ditjen Bina Marga bertujuan memudahkan wisatawan mencapai destinasi pariwisata andalan Indonesia. Kehadiran turis ke kawasan-kawasan itu diharapkan mampu membawa perbaikan pada perekonomian masyarakat lokal.

Lapangan pekerjaan sektor pariwisata pun bakal terbuka luas bagi masyarakat yang tinggal di sekitar KSPN. Begitu pula, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner maupun industri kreatif bisa terdampak langsung dengan kehadiran wisatawan.

Dengan begitu, kesejahteraan ekonomi bukan lagi sekedar mimpi di siang bolong bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wisata itu.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau