JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dan mengambil sumpah jabatan 12 wakil menteri, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019) pukul 14.00 WIB.
Salah satu yang dilantik dan disumpah adalah Surya Tjandra, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sebagai wakil menteri Agraria dan Tata Ruang/wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Penunjukkan Surya Tjandra menjadi pembicaraan publik. Selain berasal dari kalangan minoritas, berdarah Tionghoa, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini juga merupakan difabel (tuna daksa).
Usai mengucapkan sumpah jabatan, Surya memberikan keterangan media, bahwa dirinya merasa bangga bekerja sama dengan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Baca juga: Profil Singkat Surya Tjandra, Dosen Hukum Calon Wamen ATR/BPN
"Saya sudah lama mengagumi beliau. Pak Sofyan favorit saya. Kami akan bekerja sama untuk memberikan yang terbaik," kata Surya.
Hal tersebut diamini Sofyan. Menurutnya, meski secara personal baru bertemu usai pelantikan siang tadi, namun melihat rekam jejak dari curriculum vitae, keduanya punya sejarah masa lalu yang sama.
"Kami sama-sama lulusan Fakultas Hukum UI. Dia junior saya," ucap Sofyan.
Sofyan sendiri merupakan alumni dan lulus Fakultas Hukum UI pada 1984, sementara Surya menyelesaikan pendidikannya pada 1995.
Sofyan berharap keduanya dapat bekerja sama dengan baik dan menyelesaikan program pertanahan secara tuntas sebelum 2025 mendatang.
Adapun program kerja utama Kementerian ATR/BPN di antaranya adalah digitalisasi seluruh layanan pertanahan 2025, menyelesaikan konflik pertanahan, dan sertifikasi seluruh bidang pertanahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.