JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di atas pasar dinilai dapat menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan hunian di kota besar.
Karena itu, pemerintah daerah diharapkan dapat mengembangkan hunian serupa di wilayah masing-masing.
Salah satu rusunawa di atas pasar yang dinilai cukup berhasil yakni Rusunawa Pasar Rumput. Proyek hunian vertikal setinggi 25 lantai ini berisi 1.984 unit, dan 1.314 kios.
"Lantai satu sampai tiga nantinya akan dimanfaatkan sebagai pasar, sedangkan lantai empat keatas akan dimanfaatkan sebagai hunian masyarakat," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Minggu (29/9/2019).
Baca juga: Kementerian PUPR Bangun Rusunawa Kaltara Senilai Rp 19 Miliar
Rusunawa yang dibangun dengan anggaran Rp 961,367 miliar ini merupakan salah satu pilot project pemanfaatan lahan pasar tradisional sekaligus implementasi dari amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
"Pembangunan hunian vertikal di kawasan perkotaan yang mengusung konsep mixed use dengan pasar tentunya dapat menjadi solusi untuk menyikapi perkembangan perkotaan dan kawasan permukiman yang semakin padat," papar Khalawi.
Dengan pembangunan hunian di atas pasar, tak hanya menghadirkan ruang tempat tinggal yang lebih banyak lagi, tetapi juga sekaligus menjadi upaya untuk memodernisasi pasar tradisional.
"Sekaligus mempermudah akses serta meningkatkan perekonomian bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan," kata dia.
Ia menambahkan, salah satu kelebihan rusunawa ini yaitu terintegrasi dengan moda transportasi umum Transjakarta. Bila tak ada persoalan, peresmian rusunawa tersebut akan dilakukan tahun ini.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya untuk memindahkan para pedagang di Tempat Penampungan Sementara ke dalam pasar. Jadi kami bisa segera menyelesaikan penataan landscape di bagian depan rusunawa ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.