Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Korea Berbagi Inovasi Teknologi Konstruksi

Kompas.com - 26/09/2019, 17:10 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Korea Institute of Civil Engineering and Building Technology (KICT) yang merupakan institusi di bawah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Tranportasi (MOLIT) Korea Selatan menggelar KICT Construction and Technology Fair 2019.

Pameran tersebut merupakan salah satu sarana alih pengetahuan dan teknologi bidang konstruksi kepada negara yang menjadi tempat penyelenggaraan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas nasional pada tahun 2020-2024 yang membutuhkan teknologi konstruksi lebih efisien.

Untuk itu, kerja sama dengan negara lain termasuk Korea Selatan sangat diperlukan untuk berbagi teknologi terkini di bidang konstruksi.

Baca juga: Pameran Teknologi dan Konstruksi Korea Resmi Digelar

Guna mengimbangi pesatnya pembangunan infrastruktur jasa konstruksi, diperlukan kesiapan rantai pasok yang terdiri dari sumber pembiayaan, SDM yang berkompeten, kesiapan material dan teknologi.

"Metode teknologi konstruksi memegang peranan penting mengingat tuntutan semakin tinggi akan mutu infrastruktur yang dibangun dalam waktu relatif singkat," kata Syarif saat membuka KICT Construction and Technology Fair in Indonesia di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Syarif menyatakan sangat mengapresiasi penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah agenda tahunan KICT ke-5 dan berharap banyak manfaat yang akan didapatkan khususnya dengan tindak lanjut kerja sama Indonesia-Korea di bidang jasa konstruksi.

"Terlebih lagi terkait rencana pembangunan Ibu Kota Baru dengan konsep smart city, yang mengkombinasikan antara kawasan kota pemerintahan berbasis keberlanjutan dan teknologi serta memperhatikan efisiensi," terang Syarif.

Pemerintah Indonesia dalam hal rencana pemindahan ibu kota juga dapat berbagi pengalaman dengan Korea yang diketahui telah memindahkan sebagian kantor pemerintahan ke Kota Sejong yang dibangun sebagai kota cerdas dengan teknologi tinggi.

Di samping itu, tempat tinggal warga kota juga didesain tidak jauh dari tempat kerja sehingga mobilitas manusia dapat dikurangi.

"Tadi pihak Korea sudah menyatakan ketertarikannya untuk ikut berpartisipasi dalam pemindahan ibu kota negara," sebut Syarif.

Namun demikian, kata Syarif, mereka masih melihat potensi sejumlah sektor yang bisa dipelajari, dengan skema kerja sama yang cocok.

Dia berharap pameran ini tidak hanya sebagai sarana untuk berbisnis antara badan usaha bidang konstruksi kedua negara, namun juga menjadi sarana perluasan jejaring kerja dan pengembangan kapasitas SDM sektor konstruksi.

"Ini bisa menjadi awal dari inovasi dan gagasan sebagai masukan bagi kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan infrastruktur di Indonesia sesuai UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi," papar Syarif.

Sementara itu, Vice President KICT Kwon Sooahn menyatakan sebanyak 15 badan usaha dari Korea mengikuti pameran ini.

Mereka bergerak di sektor jasa konstruksi dengan berbagai spesialisasi seperti lnformation and Communication Technology (ICT), konstruksi bangunan gedung, jembatan, geoteknik, jalan, air limbah, dan sumber daya air.

"Hari ini kami ingin mempertemukan teknologi kedua negara dan semoga dapat meningkatkan kerjasama dua negara yang selama ini telah terjalin," kata Kwon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau