Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah di Bawah Rp 500 Juta Paling Dicari Konsumen

Kompas.com - 23/09/2019, 19:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Properti, terutama rumah seharga di bawah Rp 500 juta merupakan yang paling dicari saat ini.

Rumah-rumah dengan patokan harga sebesar itu, berlokasi di luar Jakarta atau sekitar kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Meski lokasinya di luar Jakarta, namun para pencari rumah masih melihat harga jual sebagai pertimbangan utama.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengungkapkan hal itu saat pembukaan Indonesia International Property Expo (IIPEX) 2019.

Menurut Marine, masyarakat yang mencari hunian di bawah Rp 500 juta sebanyak 62 persen, sementara properti seharga Rp 500 juta-Rp 1 miliar dicari oleh 17 persen.

"Selebihnya di bawah harga Rp 500 juta dan di atas Rp 1 miliar," ujar Marine menjawab Kompas.com, Sabtu (21/9/2019).

Sementara dari segi usia, lanjut Marine, didominasi oleh pencari rumah dengan rentang 30-39 tahun dengan komposisi 33 persen.

Di posisi kedua merupakan kalangan milenial sebanyak 30 persen dengan rentang usia 21-29 tahun.

Baca juga: Resmi Digelar, Pameran IIPEX 2019 Bidik Transaksi Rp 830 Miliar

Hal ini menunjukkan bahwa keinginan dan minat kalangan milenial untuk membeli dan memiliki rumah cukup besar.

"Kalangan milenial menjadi responden yang paling antusias membeli rumah dalam enam bulan ke depan, dengan preferensi kisaran harga menengah dan dekat dengan transportasi umum," imbuh Marine.

Namun demikian, generasi ini masih belum memiliki perencanaan yang matang dalam rencana membeli rumah.

Secara umum, berdasarkan Rumah.com Property Sentiment Index H1 2019, yang merangkum seluruh aspek sentimen pembeli dan calon pembeli terhadap kondisi pasar properti saat ini berada di angka 57, atau naik dari periode sebelumnya sebesar 51.

Responden menilai harga properti masih berada di batas wajar dan terjangkau. Tingkat kepuasan terhadap iklim properti juga masih terjaga di atas 65 persen.

Namun, niat membeli properti dalam enam bulan ke depan menjadi 59 poin atau turun 4 poin dari periode sebelumnya.

Demikian halnya dengan indeks harga. Kenaikannya masih belum setinggi kurun 2013-2014. Pada Kuartal I-2019, indeks harga properti tercatat 0,8 persen dari sebelumnya Kuartal IV-2018. 

Angka ini membaik pada kuartal II-2019 menjadi 2,7 persen. Kondisi ini, menurut Marine menggambarkan positif dan optimisme pengembang pasca perhelatan Pemilihan Presiden.

"Pengembang masih percaya diri meluncurkan proyek baru," sambung Marine.

Pertumbuhan positif ini akan terus terjaga, bahkan bisa mencapai 7 persen jika relaksasi kebijakan fiskal, dan insentif perizinan untuk pengembang dan konsumen juga paralel dengan pelaksanaan di lapangan.

"Saya optimistis akhir tahun properti akan bangkit. Dan 2020 pertumbuhannya bisa 7 persen. Asalkan, jangan kebanyakan wacana macem-macem, seperti pajak progresif pertanahan atau penghapusan IMB meskipun tujuannya baik," timpal Sekjen DPP REI Paulus Totok Lusida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau