JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, telah terjadi tabrakan beruntun di KM 91 Tol Purwakarta-Bandung-Padalarang-Cileunyi (Purbaleunyi) segmen Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang).
Mengutip laman resmi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, jalan tol ini dirancang sepanjang 122,9 kilometer yang mendekatkan jarak Kota Jakarta dan Bandung, Jawa Barat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi selaku pengelola, pada awalnya mengoperasikan ruas Tol Padalarang-Cileunyi sepanjang 58,5 kilometer sejak 1991.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Contraflow Diberlakukan
Pada tahun 2005, bersamaan dengan operasionalisasi ruas Cipularang sepanjang 64,4 kilometer, menjadikan Jalan Tol Purbaleunyi salah satu yang terpanjang di Indonesia.
Jalan Purbaleunyi, terutama ruas Cipularang, merupakan jalan tol panoramik, karena dikelilingi pemandangan alam indah memesona.
Selain menjadi penghubung Jakarta-Bandung, jalan tol yang melintasi berbagai bukit dan jurang ini menawarkan nilai pariwisata yang tinggi.
Berikut fakta tentang Tol Purbaleunyi:
1. Panjang 122,9 Kilometer
Jalan Tol Purbaleunyi dirancang sepanjang 122,9 kilometer yang mencakup dua seksi yakni Ruas Cipularang yang membentang 64,4 kilometer, dan ruas Purbaleunyi sepanjang 58,5 kilometer.
2. Transaksi
Jalan Tol Purbaleunyi menggunakan Sistem tertutup, di mana pengguna jalan mengambil tiket di gerbang tol (GT) masuk dan membayar di gerbang keluar.
3. Gerbang Tol
Jalan tol ini dilengkapi 10 gerbang tol (GT) yakni GT Purwakarta Utara, GT Jatiluhur, GT Padalarang Timur, GT Baros/Cimahi, GT Pasteur, GT Pasir Koja, GT Kopo, GT Mohammad Toha, GT Buahbatu, dan GT Cileunyi.
4. Kartu Tanda Masuk Elektronik Pertama
Jalan Tol Purbaleunyi merupakan jalan tol pertama yang menerapkan teknologi Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME) di GT Pasteur.
Penggunaan kartu yang juga menjadi cikal bakal Gerbang Tol Otomatis (GTO), juga telah diterapkan di Jalan Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Cikampek.
5. Konstruksi
Jalan Tol Purbaleunyi ruas Padalarang-Cileunyi merupakan jalan tol yang pertama kali menggunakan perkerasan kaku (rigid pavement).
Semenjak itu hampir seluruh pembangunan jalan tol baru maupun pelebaran menggunakan perkerasan kaku.
Proses pembangunannya dibagi dalam tiga tahap. Tahap I Ruas Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), Tahap II Ruas Cipularang Tahap I (Padalarang Bypass-Dawuan Sadang), dan Tahap III Ruas Cipularang Tahap II (Sadang-Cikamuning).
6. Rest Area
PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi melengkapi tol ini dengan enam rest area yang tersebar di KM 5 A, KM 21 A, KM 21 B, KM 30 A, KM 58 A, dan KM 88 B.
7. Simpang Susun (Interchange)
Terdapat empat simpang susun (SS) atau interchange yakni SS Dawuan, SS Pasirkoja, SS Gedebage, dan SS Cileunyi.
Selain itu, pengelola juga membangun lima jembatan yang berada di KM 95 Ciujung, KM 101 Cisomang, KM 110 Cikubang, KM 110 Cipada, dan KM 117 Cimeta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.