JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial identik dengan dunia digital. Oleh karena itu, untuk menggaet mereka, aktivitas marketing dan penjualan pun dirancang sedigital mungkin.
Demikian transformasi yang dilakukan cucu usaha Hanson Group, Forest Development, atas produk hunian mereka Forest Hill, di kawasan Parung, Kabupaten Bogor.
Berkat transormasi marketing konvensional ke digital, penjualan Forest Development melonjak empat kali lipat.
Catatan terakhir kuartal II-2019, mereka meraup penjualan atau marketing sales senilai Rp 31 miliar dari harga jual per unit mulai dari Rp 250 juta hingga Rp 1 miliar.
Sebelumnya pada tahun 2017 yang dianggap sebagai masa paling suram, Forest Development hanya sanggup mendulang angka Rp 8 miliar.
Kondisi ini membaik pada 2018 dengan mencapai penjualan sekitar Rp 29 miliar.
Baca juga: Mengapa Pengembang Hunian Berebut Milenial?
Targetnya, hingga akhir tahun 2019, Forest Development dapat membukukan marketing sales hingga Rp 250 miliar.
Managing Director Forest Development Steve Suryadinata mengungkapkan, upaya transformasi dengan melakukan perubahan pasar sasaran dari baby boomers dan generation Y yang umumnya sudah memiliki rumah, ke milenial yang rata-rata belum memiliki rumah membuahkan hasil positif.
"Perubahan lain adalah menyesuaikan strategi pengembangan product-centric menjadi customer-centric, sebagai respons atas kemajuan teknologi. Harga pun kami cocokkan dengan kemampuan mereka," kata Steve menjawab Kompas.com, Senin (19/8/2019).
Kemajuan teknologi, lanjut Steve, menimbulkan kemudahan akses informasi yang pada gilirannya memengaruhi cara dan perilaku masyarakat menjadi lebih cerdas, rasional dan selektif dalam memilih investasi, terutama di bidang properti.
Karena itulah Forest Development memaksimalkan penggunaan aset teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih tepat dan luas serta melakukan efisiensi sumber daya sehingga bisa menghadirkan produk terbaik dan kualitas setara dengan produk perumahan menengah atas.
Baca juga: Milenial, Gaji Rp 4 Juta Bisa Beli Rumah dengan DP 0 Rupiah
"Teknologi digital juga memungkinkan kami melakukan kolaborasi dengan tim arsitek dari Inggris dan Australia, ahli konstruksi dari Swedia dan Denmark dan konsultan teknis dari berbagai negara di dunia serta melakukan berbagai riset untuk mengetahui kebutuhan pasar secara lebih mendalam," tutur Steve.
Adapun untuk aktivitas konstruksi tahun ini, Forest Development akan konsentrasi pada pembangunan fisik 1.000 unit hunian yang sudah terjual dalam rentang 2017-2018.
"Selesai dalam waktu 3 sampai 4 tahun," cetus Steve.
Forest Hill sendiri dikembangkan seluas 100 hektar, dengan separuh di antaranya untuk hunian.
Proyek ini merupakan bagian dari rencana besar Hanson Group dalam membangun kota baru mandiri seluas 2.000 hektar dengan konsep transit oriented development (TOD) dan terkoneksi Stasiun Parung Panjang.
"Kami menginvestasikan dana untuk pengembangan 100 hektar tersebut senilai Rp 300 miliar," tuntas Steve.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.