JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pengelola menjaga kualitas rest area di jalan tol.
Hal tersebut berkaitan erat dengan standar pelayanan minimum (SPM) yang harus mereka penuhi.
Basuki menyatakan, kebersihan rest area saat ini menjadi perhatian besar masyarkat. Bahkan, mereka tak segan untuk protes ke pengelola bila mendapati rest area yang kurang bersih.
"Dulu, ada rest area sudah seneng. Sekarang, rest area kotor sudah komplain. Jadi memang sekali gitu (dipenuhi kebutuhannya) raising demand," kata Basuki di kantornya, Jumat (2/8/2019).
Dalam mewujudkan rest area yang nyaman, ia menuturkan, pengelola jalan tol tidak bisa hanya berorientasi aspek ekonomi.
Lebih dari itu, pengelola harus memastikan rest area juga dapat menjadi sebuah destinasi wisata ketika pengguna jalan melintasinya.
Baca juga: Jasa Marga Pertanyakan Penutupan Sementara Toko Ritel di Rest Area
"Seperti yang dilakukan di Ungaran, di mana alun-alunnya dijadikan destinasi UMKM dan bagus. Fasilitas rest area itu harus punya standar," ujarnya.
Standar tersebut haruslah disepakati dan dipenuhi oleh setiap pengelola. Dengan demikian, hal itu ke depan dapat menjadi salah satu acuan apakah tarif tol dapat naik atau tidak pada saat dievaluasi.
"Semua harus sesuai standar termasuk lingkungannya," kata Basuki.
Basuki pun berkisah ihwal dirinya yang kerap mampir ke rest area pada saat menggunakan tol menuju Bogor.
Menurut dia, para petugas penjaga toilet akan langsung kabur bersama kotak pungutan setiap kali melihatnya atau kendaraan yang ditumpanginya.
"Itu penunggu kamar kecilnya sudah tahu, kenal saya. Jadi dia lari bawa kotaknya. Itu yang saya kira standar yang harus disepakati bersama untuk bisa memenuhi indikator," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.