Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lama Lagi, Kapal Pesiar Bisa Keliling Pulau Samosir

Kompas.com - 30/07/2019, 09:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SAMOSIR, KOMPAS.com - Pelebaran dan pendalaman alur Tano Ponggol yang memisahkan daratan Sumatera dengan Pulau Samosir dalam waktu dekat akan segera rampung.

Hal ini diyakini akan memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk dapat mengelilingi Pulau Samosir dengan menggunakan kapal pesiar berukuran besar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, alur Tano Ponggol saat ini memiliki lebar rata-rata 25-26 meter dengan kedalaman hanya tiga meter.

Melalui proyek yang telah dikerjakan sejak Desember 2017 ini, nantinya lebar Tano Ponggol akan bertambah menjadi 80 meter, sedangkan kedalamannya menjadi delapan meter.

Baca juga: Tiga Dermaga di Kawasan Tomok akan Direvitalisasi

"Dengan ditambah kedalaman dan lebarnya, kapal cruise bisa mengelilingi Pulau Samosir sepenuhnya," ungkap Basuki saat meninjau lokasi, Senin (29/7/2019).

Tano Ponggol sendiri diketahui memiliki panjang mencapai 1,2 kilometer. Adapun proyek yang menelan anggaran Rp 313 miliar ini ditargetkan rampung pada Desember 2019 mendatang.

Tak cuma pelebaran, proyek ini dipastikan akan memberikan penyesuaian terhadap Jembatan Tano Ponggol yang saat ini telah berdiri.

Jembatan sederhana dengan bentang 25 meter tersebut nantinya akan dibongkar dan akan digantikan dengan jembatan baru yang lebih baik kualitasnya.

Terkait rencana pembangunan jembatan ini, Basuki menuturkan, saat ini tengah dibahas dengan Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah untuk menentukan tingkat ketinggian yang optimal.

"Kalau terlalu tinggi tentu biayanya lebih mahal, tapi kalau terlalu pendek tentu tidak bisa dilewati kapal. Sehingga kita akan cari, apakah 10, 15 atau 9 meter, untuk itu saya harus konsultasi dengan Menteri Perhubungan," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 2,4 Triliun untuk Danau Toba, Bangun Apa Saja?

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono sebelumnya menyatakan, pihaknya telah membantu Direktorat Jenderal Bina Marga dalam menyusun studi kelayakan ketinggian jembatan.

Dari hasil kajian, jembatan tersebut masih dapat diturunkan hingga menjadi 9 meter untuk mendapatkan ketinggian optimal.

Namun, keputusan akhir tentang ketinggian jembatan tentunya akan diputuskan bersama antara Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan pemerintah daerah.

"Anggarannya sekitar Rp 300 miliar, kalau untuk ketinggian 15 meter. Tentu dengan tinggi yang lebih pendek, biayanya akan semakin murah," sebut Hadi.

Adapun konstruksi fisik Jembatan Tano Ponggol yang baru ditargetkan dapat mulai dibangun pada 2020.

Baca juga: Yori Antar Rancang KSPN Danau Toba Lebih Futuristik Berkarakter Lokal

Kebutuhan anggaran untuk membangun jembatan sepanjang 1 kilometer yang memiliki dua lajur itu mencapai Rp 297,15 miliar.

Desain baru yang nantinya akan dimiliki jembatan ini dipastikan mampu menjadi ikon baru wisata Danau Toba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau