JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendukung Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sejumlah infrastruktur dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Infrastruktur yang dibangun meliputi infrastruktur ketahanan air dan pangan, penyediaan air bersih, dan penataan kawasan.
Pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan yang sedang berkembang dan perbatasan.
Baca juga: Bagian dari KSPN Danau Toba, Akses ke Pulau Samosir Diperbaiki
"Hal ini untuk mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2019).
Untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, misalnya, pembangunan Bendung dan Daerah Irigasi (DI) Sidilanitano di Kabupaten Tapanuli Utara telah diselesaikan.
Bendung dan jaringan irigasi yang dikerjakan mulai tahun 2015 hingga 2017 tersebut dibangun dengan biaya Rp 25,3 miliar dengan luas potensial 2.000 hektar.
Kemudian saluran primer sepanjang 9,52 kilometer yang manfaatnya untuk meningkatkan indek pertanian sebesar 150 persen.
Kementerian PUPR juga membangun Bendungan Lausimeme di Kabupaten Deli Serdang. Pembangunan bendungan dikerjakan dalam dua paket.
Paket pertama dimulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama dan pekerjaan lain-lain.
Sementara paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan bagunan fasilitas.
"Proges fisik pekerjaan bendungan hingga 24 Juli 2019 mencapai 5,6 persen dengan massa pelaksanaan tahun 2017 sampai tahun 2022," terang Basuki.
Bendungan Lausimeme memiliki kapasitas tampung seluas 28 juta meter kubik yang bermanfaat untuk menambah pasokan air baku bagi masyarakat Deli Serdang sebanyak 3 meter kubik per detik.
Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat menjadi tampungan air pengendali banjir sebanyak 68,1 meter kubik per detik dari derasnya aliran air di hulu Sungai Percut dan Sungai Deli.
Dengan begitu, hal ini akan mengurangi risiko banjir bagi warga Kota Medan dan Deli Serdang.
Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat untuk pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,80 MW serta sebagai pariwisata.