Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mencegah Potensi Kecelakaan di Rumah

Kompas.com - 27/07/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari potensi bahaya demi keselamatan keluarga adalah sebuah prioritas.

Tidak hanya di tempat umum, kecelakaan juga bisa terjadi di dalam rumah. Beberapa dapat diakibatkan dari struktur atau desain bangunan yang tidak ideal, rusaknya perabot rumah tangga sampai kelalaian penghuni rumah itu sendiri.

Dampak dari kecelakaan di dalam rumah dapat menyebabkan luka fisik sampai kematian. Anak-anak adalah yang paling rentan mengalami kecelakaan di dalam rumah.

Untungnya terdapat banyak cara pencegahan yang bisa Anda lakukan agar untuk memastikan keselamatan seluruh anggota keluarga di rumah.

Simak potensi kecelakaan yang bisa terjadi di dalam rumah dan cara pencegahannya berikut ini!

Jatuh dari Tangga

Jatuh dari tanggaShutterstock Jatuh dari tangga
Salah satu kecelakaan di rumah yang paling umum terjadi adalah jatuh dari tangga. Satu dari lima orang dewasa mengalami patah tulang atau gegar otak akibat terjatuh dari tangga.

Tidak hanya itu, jenis kecelakaan ini juga umum menimpa anak-anak yang masih dalam usia perkembangan (1-5 tahun).

Oleh sebab itu, pastikan tangga di rumah telah memiliki desain yang ideal. Tangga sebaiknya dipasangi railing yang terbuat dari material yang kokoh dan berbentuk solid.

Pada bagian depannya tak memiliki banyak celah sehingga tangga aman dilalui anak-anak.

Pembatas pada bagian depan dan bawah tangga juga dapat dibuat untuk mencegah si kecil yang balita menerobos turun dari tangga secara sembarangan.

Selain itu, permukaan lantai tangga juga perlu dipastikan selalu dalam keadaan kering untuk menghindari risiko terpeleset.

Kebakaran

KebakaranShutterstock Kebakaran
Penyebab kebakaran bisa berasal dari berbagai titik di rumah. Tidak hanya dari perangkat masak atau alat elektronik saja, suhu ruangan yang meningkat dapat menyebabkan meledaknya cairan kimia pembersih rumah.

Meninggalkan ruangan saat lilin aromaterapi masih menyala dan membuang puntung rokok sembarangan juga seketika dapat mengakibatkan kebakaran.

Cara mencegah kebakaran dapat dilakukan dengan mengawasi penggunaan benda-benda yang menjadi sumber api.

Jauhkan lilin dari benda-benda berbahan kayu, kain, dan material lain yang rentan terbakar.

Saat memasak usahakan untuk tidak meninggalkan dapur dan segera matikanlah kompor seusai digunakan.

Instalasi alarm kebakaran juga bisa diandalkan untuk segera menghentikan penyebaran api.

Keracunan Karbon Monoksida

Kecelakaan di rumahShutterstock Kecelakaan di rumah
Pemanas air dan alat-alat rumah tangga yang menggunakan gas dan bahan bakar fosil dapat melepaskan karbon monoksida (CO) ke udara di sekitar rumah.

Saat terpapar jumlah karbon monoksida yang rendah Anda dapat mengalami sakit kepala, muntah-muntah, dan sesak nafas.

Jumlah karbon monoksida yang lebih tinggi dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kejang-kejang, aritmia, sampai kematian.

Pasanglah detektor untuk mengetahui tingkat karbon monoksida yang ada di dalam rumah.

Pencegahan terhadap kebocoran dan bertambahnya jumlah karbon monoksida juga dapat dilakukan dengan melakukan perawatan, peremajaan, dan pemeriksaan rutin oleh ahli terhadap alat-alat tersebut.

Korsleting Listrik

Korsleting listrikShutterstock Korsleting listrik
Sangat berbahaya jika sampai terjadi korsleting listrik di rumah. Selain risiko tersengat, bahaya dari korsleting listrik menyebabkan rusaknya perangkat elektronik dan kebakaran.

Korsleting listrik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penataan kabel yang kurang rapi, buruknya kualitas perangkat listrik, dan kesalahan dalam sistem aliran listrik.

Untuk mencegah korsleting listrik terjadi, Anda perlu memahami sistem aliran listrik di rumah dengan baik.

Pada saat instalasi, pastikan grounding telah dilakukan dan gunakan komponen listrik yang sesuai dengan standar.

Hindari juga penggunaan peralatan yang memerlukan aliran listrik saat tubuh berada dalam keadaan basah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau