Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Progres Jalan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Kompas.com - 26/07/2019, 11:48 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong penyelesaian pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini dari Merauke sampai Jayapura sepanjang 1.098 kilometer.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tantangan pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan dan cuaca. Selain itu, ketersediaan material konstruksi juga menjadi salah satu kendalanya.

"Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2019).

Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?JayapuraKementerian PUPR Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?Jayapura

Salah satu ruas jalan perbatasan yang kini tengah dikerjakan adalah Jalan Oksibil–Towe Hitam–Ubrup–Jayapura sepanjang 5,52 kilometer. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15,5 hingga KM 21,2 di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Paket ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp 108,5 miliar melalui skema kontrak tahun jamak.

Masa pelaksanaannya 376 hari sejak awal tahun 2018 dengan masa pemeliharaan hingga 27 September 2019.

Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?JayapuraKementerian PUPR Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?Jayapura

Pembangunan jalan baru dilakukan dengan peninggian badan jalan menggunakan tanah di sisi jalan. Ruas ini memiliki lebar badan jalan 7 meter dengan lebar bahu sisi kanan kiri masing-masing 2 meter.

Meski kondisinya masih jalan tanah, keberadaan jalan baru ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat perbatasan di Papua.

Waktu tempuh antar pusat ekonomi wilayah yang semula dalam bilangan minggu karena harus berjalan kaki, semakin singkat menjadi hitungan hari karena dapat dilintasi kendaraan.

"Apabila jalan sudah semakin baik kondisinya, maka waktu tempuh akan semakin singkat dalam hitungan jam," kata Basuki.

Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?JayapuraKementerian PUPR Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?Jayapura

Ia menambahkan, jalan ini juga merupakan jalan perintis yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil.

Beroperasinya ruas jalan ini sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antar pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang diyakini dapat berdampak pada penurunan harga barang dan jasa.

Di samping itu juga memperkuat teritorial perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

Sebelumnya pembangunan jalan perbatasan dilaksanakan untuk ruas Sota–Erambu–Bupul sepanjang 111 kilometer yang saat ini kondisinya sudah 100 persen teraspal.

Selanjutnya pada ruas Bupul–Muting sepanjang 38 kilometer dan ruas Muting–Boven Digoel sepanjang 195 kilometer juga sudah teraspal sehingga bisa dengan mudah dilalui kendaraan.

Dari total jalan perbatasan dari Merauke – Jayapura sepanjang 1.098 kilometer, hingga akhir tahun 2018 sudah tersambung 919 kilometer.

Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?JayapuraKementerian PUPR Jalan Oksibil?Towe Hitam?Ubrup?Jayapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau