JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan toko ritel komersial di rest area jalan tol, menjadi salah satu gagasan yang akan diterapkan untuk mengatasi kemacetan saat puncak arus mudik dan balik Lebaran 2020.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kebiasaan pemudik berlama-lama di rest area yang dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan di jalan tol.
Gagasan tersebut diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat rapat evaluasi pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Kompleks Parlemen, Rabu (24/7/2019).
Baca juga: Mudik Lebaran 2020, 78 Rest Area Beroperasi Penuh
Ia menjelaskan, penutupan toko komersial ini hanya bersifat sementara pada saat arus mudik dan balik, baik pada saat Lebaran, Natal maupun Tahun Baru.
"Mungkin untuk yang besar-besar yang pada saat itu hanya untuk mengatur supaya orang tidak terlalu lama kan," terang Basuki.
Ia menuturkan, selama ini petugas telah berupaya mengatur pemudik agar tidak terlalu lama beristirahat di rest area. Tujuannya, memberikan kesempatan kepada pemudik lain yang hendak beristirahat.
"Kita coba halo-halo (berikan pengumuman lewat pengeras suara) maksimal 15 menit, (tapi pemudik) diam saja. Jadi kita cari cara," ungkapnya.
"Kalau cuma untuk istirahat, makan, cepet. Tapi kalau yang lain-lainnya? Pokoknya kita upayakan supaya kebutuhan tetap bisa terpenuhi, tetapi sharing dengan yang lain," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, penutupan toko komersial rest area ini akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Hal ini dilakukan sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada pemudik agar dapat berbelanja memenuhi kebutuhan di perjalanan.
"Sangat situasional melihat kondisi masing-masing rest area. Jadi ini bukan solusi tunggal," kata Danang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.