JAKARTA, KOMPAS.com - Konstruksi Tol Layang Andi Pangerang (AP) Pettarani di Makassar sepanjang 4,3 kilometer ditargetkan rampung sebelum Lebaran 2020. Saat ini, progres konstruksi tol yang dibangun sejak 2017 lalu itu baru mencapai 23 persen.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, rencana penyelesaian tol layang pertama di Indonesia dengan teknologi kantilever (double decker) ini mundur dari jadwal yang telah ditentukan.
"Kita lihat di Pettarani itu kan kita bicara tentang percepatan proses juga. Kalau original jadwal awal kan Februari, kemudian mereka sekarang ini mengajukan lagi bulan Juli selesai kontruksi," kata Danang menjawab Kompas.com, pekan lalu.
Padahal, menurut dia, bila jalan berbayar itu selesai sesuai dengan keinginan kontraktor, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), maka tidak dapat dimanfaatkan pada saat musim lebaran mendatang.
Baca juga: Rekomendasi Belum Dipenuhi, Tol BORR Tetap Disetop
Oleh karena itu, ia meminta, kontraktor dapat mempercepat pekerjaan konstruksi.
"Kami harapkan memang Jalan Tol Pettarani ini bisa selesai sebelum lebaran tahun depan, paling tidak difungsionalkan," sambung Danang.
Salah satu faktor kritis yang menyebabkan lambannya proses konstruksi yakni pemasangan girder. Saat ini, masih ada 74 girder yang belum terpasang.
Padahal, untuk memasang sebuah girder dibutuhkan waktu hingga empat hari. Dari sisi peralatan, menurut Danang, alat kerja yang ada saat ini sudah cukup mumpuni untuk membantu proses pemasangan.
Sementara, bila harus melakukan pengadaan atau peminjaman peralatan baru, maka membutuhkan waktu yang lama hingga enam bulan. Pasalnya, peralatan yang dibutuhkan tidak ada di Indonesia.
"Jadi menurut saya tidak realistis kalau menambah alat. Yang bisa dilakukan adalah bisa mempercepat proses tapi tetap mempertahankan keselamatan konstruksi. Saya minta kalau mereka bisa menghemat tiga hari saja, itu yang mau kita kejar," jelas Danang.
Untuk diketahui, jalan tol yang dibangun dengan investasi lebih dari Rp 2 triliun ini akan menghubungkan Maros–Bandara Internasional Sultan Hasanuddin–Jalan Tol Seksi I dan II-Jalan Andi Pangerang Petta Rani hingga ke Jalan Sultan Alauddin.
Tol ini bakal memiliki jalur off/on ramp di tiga titik yakni di Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.
Sementara kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama Pettarani.
Diperkirakan, jalan tol layang ini mampu melayani hingga 45.000 kendaraan dari arah tol Ir Sutami saat beroperasi nanti pada 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.