Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Belum Dipenuhi, Tol BORR Tetap Disetop

Kompas.com - 16/07/2019, 10:20 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Marga Sarana Jabar (MSJ) harus memenuhi seluruh rekomendasi yang diberikan Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2), sebelum dapat melanjutkan kembali proyek Tol Bogor Ring Road (BORR).

Sebelumnya, proyek ini dihentikan sementara setelah balok penyangga atau formwork cetakan pier head nomor 109 ambruk, Rabu (10/7/2019) lalu.

Dalam pertemuan dengan Komite K2, Senin (15/7/2019) kemarin, MSJ sepakat untuk memenuhi seluruh rekomendasi yang diberikan komite pada hari ini, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Komite Keselamatan Konstruksi Minta Pimpinan Proyek Tol BORR Diganti

"Kami sudah sepakati, besok itu (hari ini) mereka sudah harus masukan semua gambarnya. Semua (perbaikan) sistemnya sudah disetujui dan diakui harus ada perbaikan," ucap Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanudin kepada Kompas.com di kantornya, Senin malam.

Ia menyebut, ketika Komite K2 melakukan investigasi di lapangan, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana dan PT Indec KSO, konsultan manajemen konstruksi (MK), mengklaim tingka safety factor yang telah diterapkan berada pada level 2,8.

Namun, dari hasil investigasi ditemukan tingkat safety factor hanya berada pada level 1,8. Beberapa hal yang mengakibatkan safety factor turun seperti diameter soaring yang lebih kecil, pengikat balok di atas based plate yang hanya diikat menggunakan kawat secara vertikal, hingga sejumlah pekerjaan yang tidak dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang telah ditentukan.

Meski tingkat safety factor turun, Syarif menambahkan, sepanjang seluruh SOP dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan pedoman yang disepakati, hal itu sudah cukup aman.

Namun menjadi persoalan ketika ada SOP yang tidak dilalui tapi di dalam dokumen dilaporkan telah dilalui seluruhnya.

"Jadi alasannya mereka karena yang sebelumnya aman saja. Jadi ini bisa juga disebabkan karena pengawasan sebelumnya bagus, teliti, nah yang kesembilan ini teledor," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com