JAKARTA, KOMPAS.com - "Siapa bilang bisnis ritel mati? Kami pastikan anggapan itu salah. Buktinya kami masih akan membangun 15 pusat belanja baru di seluruh Indonesia".
Demikian Head of Operating Properties Nirvana Wastu Pratama (NWP) Retail Teges Prita Soraya menegaskan komitmen perusahaannya di bisnis dan industri ritel.
Dia melanjutkan, bisnis ritel tidak akan mati selama konsepnya original dan otentik, lokasi tepat, status sewa, dan segmen pasarnya sesuai.
Dalam hal pemilihan lokasi, kata Teges, sangat menentukan berhasil tidaknya keberadaan pusat belanja tersebut.
"Lokasi harus cukup strategis dan mudah dijangkau atau acessible. Sementara dalam radius sekian kilometer, masih belum ada pusat belanja, itu berkah buat kami untuk segera membangunnya," imbuh Teges menjawab Kompas.com, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Hadirkan Hipermarket Halal, The Park Sawangan Buka Maret 2020
Menurut Teges, selain lokasi, konsep juga memainkan peranan penting. Mal gaya hidup atau lifestyle mall baginya sudah terlalu umum.
Oleh karena itu, NWP Retail menggali ceruk konsep yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan segmen pasar yang dibidik, yakni community mall.
Di kota-kota tier dua atau tiga, mal komunitas sangat dibutuhkan. Pasalnya, ada banyak kegiatan, terutama yang menyangkut kedinasan pada pemerintahan kota/kabupaten terkait wisata, budaya, kuliner, hobi, dan sosialisasi-sosialisasi kebijakan, belum terakomdoasi oleh gedung-gedung yang ada.
"Di sinilah kami hadir, menampung kegiatan tersebut. Misalnya kegiatan pemilihan Abang dan None-nya Pangkalan Bun, atau sosialisasi wisata kuliner di Cirebon. Seluruh event ini sangat diminati masyarakat," tambah Teges.
Tak mengherankan jika pusat-pusat belanja yang dikelola NWP Retail mencatat tingkat okupansi di atas rata-rata 90 persen dengan jumlah kunjungan puluhan ribu orang per hari.
Di antara 15 pusat belanja baru tersebut, terdapat dua pusat belanja yang akan segera dibuka yakni The Park Sawangan, Depok, dan The Park Semarang.
Sementara yang lainnya tersebar di Bogor, Dumai, Semarang, Medan, Tuban, Bondowoso, Kendari, Cianjur, dan Sorong.
Faktor lain yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan pusat belanja adalah leveling atau klasifikasi.
Menurut Teges, NWP melakukan kategori pusat belanja ke dalam tiga kelas. Masing-masing Citimall untuk kelas menengah-bawah, Citipark untuk kelas menengah, dan The Park untuk menengah-atas.
Diferensiasi terletak pada luas area yang dikembangkan, tenancy mix, kelas penyewa (peritel), dan kelengkapan peritel.
Contohnya The Park Solo dan Cirebon Super Block yang menyediakan semua kebutuhan warga di lokasi sekitar, mulai dari busana, hobi, bioskop, pusat kebugaran, department store, supermarket, pusat hiburan, aneka permainan anak, kuliner, dan lain-lain.
Seluruh pusat belanja tersebut berstatus sewa atau lease mall. NWP Retail menghindari membangun strata title mall atau trade center.
Selain karena kepemilikan ada pada perorangan, trade center tidak bisa menjamin konsep community mall atau apa pun bisa diimplementasikan dengan baik.
"Selain itu, tentu saja komitmen pengembang dalam menyelesaikan pembangunan fisik," sambung Teges.
NWP Retail telah mengalokasikan dana 200 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 2,8 triliun untuk mewujudkannya.
"Kami juga punya keahlian menghadirkan peritel-peritel yang belum pernah ada sebelumnya di kota tersebut. Hal ini untuk melengkapi peritel lokal yang memang punya jaringan kuat," sambung Teges.
NWP Retail merupakan perusahaan joint venture bentukan PT Citi Retail Development Tbk dengan Warburg Pincus.
Mereka telah mengoperasikan 15 pusat belanja yang tersebar di seluruh Indonesia. Ke-15 pusat belanja tersebut adalah CSB Mall Cirebon, Citimall Ketapang, Citimall Pangkalan Bun, Citimall Sampit, Citimall Kuala Kapuas, Citimall Baturaja, dan Citimall Lahat.
Kemudian Citimall Prabumulih, Citimall Cianjur, Citimall Sukabumi, Palu Grand Mall, dan Citimall Gorontalo.
Selain mal, NWP Retail juga mengelola Swiss-belhotel Cirebon sebanyak 182 kamar, dan Maqna Hotel dengan 176 kamar. Nama terakhir akan dikonversi menjadi Aston Hotel.
"Aston juga akan mengelola hotel baru kami di Ketapang, Kalimantan Barat, Prabumulih, Sumatera Selatan, dengan merek Fave," tuntas Teges.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.