Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Retna Nurhayati, Inisiator Lelang Perabot via Grup "WhatsApp"

Kompas.com - 02/07/2019, 16:07 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki dunia bisnis daring memerlukan beragam inovasi. Tak dimungkiri, perkembangan bisnis online semakin dilirik para pelaku usaha di Indonesia.

Bahkan mereka yang berasal dari berbagai latar belakang pun turut serta terjun ke dalam bisnis ini.

Dengan semakin banyaknya pesaing, tentu kreativitas sangat dibutuhkan. Seperti yang dilakukan Retna Nurhayati yang mencoba peruntungan dengan melakukan pelelangan lewat grup chat di platform perpesanan.

Retna mengungkapkan, sebelumnya ia memiliki toko daring yang menjual perabot rumah tangga. 

Untuk mengembangkan usahanya, perempuan berusia 34 tahun ini pun kemudian memutuskan membuat grup chat khusus pelelangan furnitur. 

Namun menimbang fitur dan aspek kepraktisan, akhirnya dipilihlah WhatsApp sebagai media lelang. 

Pemilihan grup chat di platform ini dilakukan karena fitur yang ada mampu mengakomodasi proses lelang dengan banyak peserta.

"Yang pasti kami mencari cara baru agar seru seperti apa," ujar Retna kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).

Kini lelang perabot bisa dilakukan via grup chatDok. Retna Nurhayati Kini lelang perabot bisa dilakukan via grup chat
Karena itu, ia pun lalu memilih untuk mengembangkan bisnis dengan cara unik ini. Adapun barang yang dilelang berasal dari toko daring miliknya sendiri.

Selama tiga bulan mengelola grup lelang ini, Retna mengaku belum menemui kendala berarti. Meski begitu, ada cerita menarik selama pelelangan.

Retno berkisah, ada peserta yang pernah mundur dan membatalkan pelelangan. Saat itu, peserta tersebut memenangi pelelangan perabot berupa karpet.

Namun saat dikonfirmasi, peserta itu mengundurkan diri dengan alasan tidak membutuhkan barang tersebut. Padahal menurut Retna, peserta itu aktif menawar sejak pelelangan dibuka.

"Kemarin lelang karpet yang menang cerita, dia mundur karena alasannya yang pegang HP saat itu anaknya. Padahal udah ditetapin dia yang menang," ucap Retna.

Akhirnya, lanjut Retna, karpet itu dimasukkan lagi ke daftar pelelangan berikutnya.

Lelang furnitur kini mulai dilakukan melalui grup Whatsapp.Dok. Retna Nurhayati Lelang furnitur kini mulai dilakukan melalui grup Whatsapp.
Harga bervariasi

Selama mengurus lelang via grup chat ini, Retna memberikan harga pembukaan yang bervariasi. Adapun harga pembukaan lelang dimulai dari rentang Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Harga tersebut ditentukan oleh barang dan juga persediaan yang ada.

"Tergantung barang dan persediaan," tutur Retna.

Sedangkan barang yang ditawarkan antara lain sofa bed, lemari, karpet, hingga beragam perabot rumah tangga lainnya.

Selama ini, menurut Retna, rekor penawaran tertinggi hingga saat ini adalah sofa bed dengan harga Rp 1,5 juta.

Retna mengemukakan, untuk mengikuti lelang atau grup chat seperti ini para calon peserta sebaiknya menyesuaikan jenis barang dengan kebutuhan.

Sementara untuk pembayaran, pemenang lelang harus mentransfer baru barang akan dikirim via ekspedisi.

"Kebetulan karena penyelenggara lelangnya saya sendiri, so far selama pemenang belum mentransfer uang lelang maka barang pun tidak kami kirim," ucap Retna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau