Bahkan mereka yang berasal dari berbagai latar belakang pun turut serta terjun ke dalam bisnis ini.
Dengan semakin banyaknya pesaing, tentu kreativitas sangat dibutuhkan. Seperti yang dilakukan Retna Nurhayati yang mencoba peruntungan dengan melakukan pelelangan lewat grup chat di platform perpesanan.
Retna mengungkapkan, sebelumnya ia memiliki toko daring yang menjual perabot rumah tangga.
Untuk mengembangkan usahanya, perempuan berusia 34 tahun ini pun kemudian memutuskan membuat grup chat khusus pelelangan furnitur.
Namun menimbang fitur dan aspek kepraktisan, akhirnya dipilihlah WhatsApp sebagai media lelang.
Pemilihan grup chat di platform ini dilakukan karena fitur yang ada mampu mengakomodasi proses lelang dengan banyak peserta.
"Yang pasti kami mencari cara baru agar seru seperti apa," ujar Retna kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).
Selama tiga bulan mengelola grup lelang ini, Retna mengaku belum menemui kendala berarti. Meski begitu, ada cerita menarik selama pelelangan.
Retno berkisah, ada peserta yang pernah mundur dan membatalkan pelelangan. Saat itu, peserta tersebut memenangi pelelangan perabot berupa karpet.
Namun saat dikonfirmasi, peserta itu mengundurkan diri dengan alasan tidak membutuhkan barang tersebut. Padahal menurut Retna, peserta itu aktif menawar sejak pelelangan dibuka.
"Kemarin lelang karpet yang menang cerita, dia mundur karena alasannya yang pegang HP saat itu anaknya. Padahal udah ditetapin dia yang menang," ucap Retna.
Akhirnya, lanjut Retna, karpet itu dimasukkan lagi ke daftar pelelangan berikutnya.
Sedangkan barang yang ditawarkan antara lain sofa bed, lemari, karpet, hingga beragam perabot rumah tangga lainnya.
Selama ini, menurut Retna, rekor penawaran tertinggi hingga saat ini adalah sofa bed dengan harga Rp 1,5 juta.
Retna mengemukakan, untuk mengikuti lelang atau grup chat seperti ini para calon peserta sebaiknya menyesuaikan jenis barang dengan kebutuhan.
Sementara untuk pembayaran, pemenang lelang harus mentransfer baru barang akan dikirim via ekspedisi.
"Kebetulan karena penyelenggara lelangnya saya sendiri, so far selama pemenang belum mentransfer uang lelang maka barang pun tidak kami kirim," ucap Retna.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/02/160720121/kisah-retna-nurhayati-inisiator-lelang-perabot-via-grup-whatsapp