Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Ciputra Naik 21 Persen

Kompas.com - 27/06/2019, 11:07 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan pendapatan Rp 1,647 triliun pada kuartal pertama 2019. Pendapatan ini naik 21 persen bila dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2018 lalu.

Direktur Independen CTRA Tulus Santoso mengatakan, kenaikan pendapatan ini berasal dari kenaikan segmen pengembangan properti dan pendapatan berulang, masing-masing sebesar 27 persen dan 8 persen.

"Marjin laba kotor juga mengalami kenaikan yaitu dari 46 persen menjadi 52 persen. Kemudian laba berjalan juga mengalami kenaikan 126 persen dan marjinnya juga naik dari 9 persen menjadi 17 persen," terang Tulus di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Baca juga: Semester II, Ciputra Luncurkan 4 Proyek Baru

Secara rinci, ia menjelaskan, pendapatan terbesar berasal dari pengembangan properti khususnya penjualan rumah, ruko dan kavling tanah sebesar 941 miliar atau naik 41 persen bila dibandingkan tahun lalu.

Adapun penjualan unit apartemen sebesar Rp 145 miliar dan perkantoran Rp 113 miliar. Sementara itu, pendapatan berulang yang bersumber dari mal Rp 190 miliar, hotel Rp 109 miliar, rumah sakit Rp 77 miliar, kantor sewa Rp 45 miliar dan lainnya Rp 26 miliar.

"Untuk marjin laba kotor mengalami kenaikan untuk properti yang dijual yaitu dari 43 persen menjadi 52 persen. Dan untuk pendapatan berulang atau pendapatan sewa mengalami penurunan dari 54 persen menjadi 52 persen. Tapi, secara total laba kotor naik dari 46 persen ke 52 persen," ucapnya.

Sementara itu, dilihat dari kontribusi per produk, pendapatan dari penjualan rumah, ruko dan kavling berkontribusi sebesar 57 persen dari total pendapatan.

Posisi berikutnya diikuti mal (11 persen), apartemen strata (9 persen), kantor strata (7 persen), hotel (7 persen), dan lainnya (9 persen).

Sementara bila dilihat dari lokasi, wilayah Jakarta dan sekitarnya mendominasi kontribusi pendapatan sebesar 58 persen.

Posisi berikutnya diikuti Surabaya dan sekitarnya (16 persen), kota lain di Jawa (15 persen), Sumatera (9 persen), Sulawesi (2 persen) dan lainnya (1 persen).

"Per sektor ini, pengembangan properti dibandingkan pendapatan berulang, yaitu tahun lalu pendapatan berulang secara proporsional terhadap pendapatan adalah 23 persen, 77 persennya adalah dari pengembangan properti untuk dijual. Untuk quartal pertama, pendapatan berulang menyumbang 27 persen," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com